GELORA.CO - Kicauan anggota DPRD DIY, Hanum Rais di akun Twitter yang menyebut penusukan Menko Polhukam Wiranto sebagai settingan menuai kecaman banyak pihak.
Salah satunya dosen Universitas Gajah Mada (UGM), Bagas Pujilaksono Widyakanigara yang merasa malu mempunyai anggota Dewan seperti Hanum.
“Jujur saya sebagai dosen UGM dan warga Yogja amat malu mempunyai anggota dewan seperti Bu Hanum Rais,” ujar Bagas kepada wartawan, Minggu (13/10)
Menurutnya, apa yang diucapkan oleh Hanum Rais di media sosial adalah bentuk kebebasan berbicara. Namun sayangnya kebebasan itu tidak berdasar fakta kebenaran.
“Apa yang disampaikan Bu Hanum Rais di medsos soal musibah yang menimpa Pak Wiranto, menurut saya adalah fitnah keji, karena tidak berdasar atas fakta kebenaran dan sangat berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” ungkapnya.
“Bagaimana bisa seorang anggota dewan yang terhormat yang sudah disumpah setia pada NKRI dan Pancasila, tega berperilaku politik ganjil jauh dari nilai-nilai luhur agama, etika dan moral?” imbuhnya.
Sebagai anggota DPRD Provinsi DIY, kata Bagas, Hanum Rais semestinya berpijak pada politik negara. Selain itu, Hanum juga harus menjaga marwah keluarga besar Amien Rais sebagai tokoh nasional.
Bagas mendukung pihak yang melaporkan Hanum Rais ke pihak kepolisian atas cuitannya di media sosial. Selain untuk membuktikan ucapan Hanum, pelaporan penting untuk pembelajaran masyarakat terkait perilaku di media sosial yang semakin kelewat batas normal.
Dukungan saya bukan karena kebencian saya pada Bu Hanum Rais, namun lebih pada upaya pembuktian kebenaran ucapan Bu Hanum Rais. Tempat yang tepat untuk itu hanya di pengadilan,” katanya.
“Saya sangat setuju dengan ucapan pak Amien Rais, bahwa hukum di Indonesia tidak boleh tebang pilih harus adil. Siapapun itu, jika melakukan pelanggaran hukum, harus diproses hukum. Ini saatnya kita buktikan harapan besar pak Amien Rais,” demikian Bagas.(rmol)