Warga Ingin Cepat-Cepat Tinggalkan Wamena karena Takut dan Trauma

Warga Ingin Cepat-Cepat Tinggalkan Wamena karena Takut dan Trauma

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hingga saat ini, jumlah warga yang mengungsi dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya ke Sentani, Kabupaten Jayapura sebanyak 1.096 orang lebih. Warga mulai trauma dan ketakutan tinggal di Wamena.

Namun armada pengangkutan masih terbatas. Hari ini, baru 300 pengungsi yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dari Bandara Udara Wamena ke Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (27/9).

Yudi, salah satu warga yang menjadi korban di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, mengaku cukup trauma dengan kondisi beberapa hari lalu. “Pada umumnya warga ingin memilih kembali pulang ke kampung halaman karena situasi di Wamena tidak kondusif,” katanya, Jumat (27/9).

Gelombang pengungsian warga di Wamena, Papua, masih terus bergerak. Komandan Skadron Udara (Danskadud) 32 Lanud Abdulrahman Saleh, Letkol PNB Surya Anggoro, mengatakan sejak pagi hingga sore ini, telah dilakukan dua kali penerbangan.

“Kebetulan kami diperintahkan berangkat dan baru sampai Biak Numfor pada sekitar pukul 03.30 WIT tadi, dan langsung laksanakan evakuasi 2 kali, insyaallah direncanakan tiga kali pada sore ini,” katanya didampingi Danlanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso.

Menurut dia, dari dua kali penerbangan pesawat Hercules yang diawakinya bersama 15 orang kru telah mengangkut 300 orang pengungsi. “Total dua kali penerbangan itu 300 penumpang, yang tadi baru turun sebanyak 150 orang dan untuk bantuan sosial itu tadi 12 ton per pesawat yang diangkut ke Wamena. Dan sekarang juga akan segera dinaikkan bantuan sosial yang kedua,” katanya.

Dia mengaku termotivasi karena ketika landing di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, warga terlihat antusias sekali. “Terlihat sekali mereka ingin terbang ke Jayapura,” kata Letkol PNB Surya Anggoro. [ns]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita