GELORA.CO - Kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua, sama sekali bukan kerusuhan yang dilatarbelakangi kebencian etnisitas. Karna itu, orang Minang yang menetap di Wamena diingatkan untuk tidak terprovokasi dan terpancing.
Permintaan ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit ketika bertemu dengan perantau Minang di Wamena, hari Minggu (29/9). Mereka mengungsi untuk menyelamatkan diri dari serangan sekelompok orang yang belum bisa dikenali.
Kota Wamena sempat rusuh, Belum terhitung pasti jumlah rumah dan perkantoran yang dihancurkan massa.
Tidak kurang dari 30 orang tewas dalam kerusuhan itu. Sebagian besar adalan perantau dari Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan.
Ini bukan konflik etnis. Hindari provokasi, jangan terprovokasi. Jangan sebar informasi yang menimbulkan konflik,” ujar Nasrul Abit yang pernah pula menjadi Bupati Pesisir Selatan.
Dalam pertemuan itu, ada perantau Minang yang minta agar dibantu untuk bisa pulang ke tanah kelahiran mereka. Di sisi lain, ada juga yang ingin bertahan dan kalaupun menghndar, untuk sementara ke Jayapura. Sebagian lainnya ingin tetap tinggal di Wamena. (Rmol)