GELORA.CO - Kelompok mahasiswa membantah keras anggapan bahwa aksi mahasiswa beberapa hari terakhir termasuk hari ini ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu.
"Saya pastikan itu tidak ada. Aksi ini adalah aksi masyarakat Indonesia, yang melihat kondisi bangsa saat ini sedang tidak baik-baik saja," kata Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Indonesia, Febri Rahmat, Selasa (24/9).
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus dan beberapa elemen di luar mahasiswa kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa siang.
Tuntutan aksi masih tetap sama, yaitu menolak peraturan yang tidak sesuai dengan amanat reformasi. Seperti, UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP.
Saking kesalnya dengan anggapan bahwa gerakan mereka ditunggangi politik, Febri Rahmat mempertanyakan aksi yang dilakukan sekompok orang di depan Gedung DPR yang mendukung revisi UU KPK. Menurutnya, aksi pro revisi yang harusnya dicurigai.
"Tanya mereka, dapat makan dan peraga aksi dari mana? Kami boro-boro politik, tadi malam pulang aksi, kami belum makan," ujar Febri Rahmat.
Ditambahkannya, aksi mahasiswa saat ini murni menyuarakan aspirasi rakyat. Dan di antara elemen mahasiswa, semangatnya sama, tidak ada ego sektoral. Mereka serentak menolak UU yang tidak sesuai dengan amanat reformasi.
Hari ini, dengan bergabungnya mahasiswa dari luar ibukota, termasuk elemen lain dari alumni 212 dan elemen petani, perserta aksi yang memadati gerbang Gedung DPR diperkirakan mencapai 5 ribuan. [rm]