GELORA.CO - Masyarakat Kepulauan Seribu Soleh mengecam penyelenggaraan off oceanic folk music Jakarta yang berlangsung pada Sabtu (21/9/2019). Pasalnya, pada acara tersebut menampilkan tari seronok.
"Ini bikin masyarakat gempar dan geger. Masyarakat resah karena tidak sesuai dengan etika dan norma agama yang berlaku di sini. Jangan sampai acara ini jadi mengundang bala (bencana)," kata Soleh, saat dihubungi di kepulauan seribu, Minggu (22/9/2019).
Soleh heran, acara seronok tersebut diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan pariwisata DKI.
"Padahal saat kunjungan ke kepulauan seribu Anies selalu bicara konsep halal tourims. Yang halal tourism aja belum jadi-jadi, eh masyarakat malah dikasih yang begini," kata Soleh.
Soleh melanjutkan, uniknya Bupati tidak tahu perihal adanya kegiatan acara tersebut.
"Itu kan tiba-tiba distop sama Bupati. Tandanya ga ada koordinasi antara jajaran pemerintahan," ucapnya.
Menurut Soleh, Pemprov DKI perlu menelusuri siapa dalang dibalik ide memunculkan penari-penari seksi itu.
"Coba itu Anies selidiki Kepala Dinas Budaya dan pariwisata beserta jajarannya. Perlu ada tindak lanjut. Biar jelas siapa yang bertanggungjawab atas kegiatan tersebut," pinta Soleh.
Uniknya, lanjut Soleh, Gubernur DKI Anies Baswedan menutup rangkaian acara tersebut. "Ini seolah-olah anies meridhoi acara dengan penari-penari seksi tersebut," kata soleh. [ts]