GELORA.CO - Gelombang aksi mahasiswa yang terjadi di gedung DPR dan sejumlah wilayah di Indonesia merupakan bentuk ekspresi ketidakpercayaan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo.
Aktivis anti korupsi, Adhie Massardi menguraikan, ketidakpercayaan mahasiswa timbul karena tuntutan mencabut sejumlah RUU bermasalah tidak segera ditunaikan.
Menurutnya, kekecewaan mahasiswa merupakan hal yang wajar dan harus disikapi dengan bijaksana. Begitu juga jika ada tuntutan mahasiswa yang memintah Jokowi turun.
Pergolakan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bentuk ketidakpercayaan masyarakat terutama dari kalangan mahasiswa terhadap Presiden Joko Widodo yang menunda pengesahan RKUHP dan mengesahkan RUU KPK.
“Kalau misalnya tekanan itu minta turun duluan saya rasa enggak masalah. Turun aja dulu, toh nanti kan dilantik lagi,” ungkap Adhie Massardi dalam diskusi yang digelar FrontPage Communication dengan tema “Meraba Wajah Kabinet Jokowi Jilid II” di Restoran Dua Nyonya, Cikini, Kamis (26/9).
Ketua umum Perkumpulan Swing Voters (PSV) Indonesia itu menguraikan, seandainya Jokowi turun saat ini, maka pada 20 Oktober nanti mantan walikota Solo bakal menduduki jabatannya lagi. Dia bersama dengan wakil presiden terpilih Maruf Amin bakal dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
“Karena produk pilpres itu final,” terangnya.
“Jadi Jokowi santai-santai aja, seminggu turun aja nanti dilantik minggu depan. Jabatan ini siapa tahu masuk MURI, jabatan diturunkan kemudian masuk lagi enggak ada masalah,” kelakar Adhie. [rm]