Ribuan Massa Dekati Kawat Berduri, Kapolres: Selamat Datang Silakan Tertib

Ribuan Massa Dekati Kawat Berduri, Kapolres: Selamat Datang Silakan Tertib

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ribuan massa aksi gabungan buruh, tani, mahasiswa, dan pelajar menggelar aksi di dekat gerbang utama Gedung MPR/DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (30/9) sore.

Mereka telah melewati barikade Marinir TNI Angkatan Laut (AL) dan terus maju hingga pembatas jalan dan kawat duri yang dipasang dekat gerbang utama.

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, ribuan massa aksi terus maju melewati barikade Marinir TNI AL. Sementara puluhan Marinir tampak memberikan ruang bagi ribuan massa agar maju hingga di pembatas di dekat gedung DPR RI.

Pembatas antara massa aksi terletak sekitar 500 meter dari gedung DPR RI. Terlihat terdapat dua batas barrier berton dan kawat duri.

Batas pertama dan kedua hanya berjarak sekitar 50 meter. Barier tersebut membatasi ribuan aparat kepolisian yang mengamankan aksi dengan ribuan massa aksi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan mengimbau kepada massa aksi untuk menjaga unjuk rasa dengan tertib.

Bahkan, Harry mengimbau massa aksi untuk tidak merusak kawat duri pembatas antara massa aksi dengan aparat kepolisian.

"Selamat datang kawan-kawan buruh dan mahasiswa. Saya harap kawan-kawan menjalankan aksi unjuk rasa dengan tertib," ucapnya menggunakan pengeras suara.

Selain itu, Harry juga meminta agar para butuh dan mahasiswa untuk memisahkan diri dari massa lainnya yang berusaha untuk memprovokasi.

"Terima kasih kawan-kawan buruh dan mahasiswa untuk memisahkan diri dari massa yang ingin bergabung. Saya harap kawan-kawan buruh dan mahasiswa untuk memisahkan dari massa yang tidak dikenal," jelasnya.

Terlihat pula, ratusan pelajaran yang paling di depan melemparkan batu dan botol air mineral ke arah petugas. Namun, ribuan massa dari buruh dan mahasiswa masih berjarak sekitar 200 meter dari massa pelajar.

Ribuan aparat dari Shabara dan Brimob telah siaga dengan alat anti huru-hara seperti tameng, tongkat, dan senjata gas air mata. Bahkan terlihat pula mobil water cannon dan baracuda juga telah siaga.

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih terus mengimbau massa untuk tidak melakukan aksi provokatif yang dapat menimbulkan kerusuhan. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita