GELORA.CO - Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) mencurigai, ada upaya penggagalan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang. Hal itu diungkapkan Kordinator ARJ, Haidar Alwi, Selasa (24/9).
Menurut Haidar, upaya penggagalan pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin terlihat sistematis, masif, dan terstruktur. Ia berpendapat, ada kelompok radikal dan intoleran yang menunggangi aksi yang dilakukan mahasiswa di Gedung DPR RI.
"Untuk itu ARJ dan semua relawan mengambil sikap dan berperan aktif melindungi pak Jokowi dari serbuan orang yang tidak bertanggung jawab itu. Kami di garda depan untuk pak Jokowi," ujarnya.
Sebagai langkah konkret, lanjut Haidar, hari ini ratusan relawan Jokowi-Ma'ruf Amin dari berbagai aliansi berkumpul. Konsolidasi antarrelawan itu dilakukan guna memperkuat jaringan relawan.
"Relawan Jokowi masih aktif dan solid. Kami siap menjaga sampai pak Jokowi dilantik menjadi presiden. Selama periode lima tahun ke depan, 2019 sampai 2024," katanya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Relawan Demokrasi (Foreder), Aidil Fitri mengimbau, para mahasiswa yang berdemonstrasi jangan sampai ditunggangi kelompok radikal.
"Kami imbau adik-adik mahasiswa jangan ditungangi kelompok radikal dan yang mau menggagalkan pelantikan 22 Oktober," tuturnya.
Jika ada upaya penggagalan pelantikan, kata Aidil, maka relawan Jokowi siap menjadi garda terdepan menangkal hal itu. Baginya, seluruh simpul relawan terus mengawal Jokowi hingga dilantik untuk kedua kali.
"Kami siap dan sudah konsolidasi, baik konsolidasi ke dalam maupun keluar untuk menjaga suksesnya pelantikan pemerintahan yang sah," tegas Aidil. [gt]