Puji Wagub Sumbar Datang ke Wamena, Tokoh Papua Sindir Presiden Jokowi

Puji Wagub Sumbar Datang ke Wamena, Tokoh Papua Sindir Presiden Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Presiden Jokowi disindir tokoh masyarakat Papua Christ Wamea, terkait respons terhadap konflik di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Sindiran itu ia sampaikan sekaligus saat memuji Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit, yang baru saja mengunjungi Wamena.

Christ Wamea mengatakan, kedatangan Nasrul Abit setidaknya telah meringankan beban psikis masyarakat Minang di Wamena.

Sementara itu, ia menyatakan, sampai saat ini Presiden Jokowi belum juga ke Wamena.

Ia menyindir, Jokowi tak kunjung datang menemui para pengungsi karena takut dituduh sebagai pelanggar HAM.

Selain itu, menurut Christ Wamea, Jokowi juga masih disibukkan persiapan pelantikan dirinya untuk meneruskan jabatan presiden.

"Terima kasih Bapak Wagub Sumbar sudah datang di Wamena ketemu langsung dengan pengunsi asal Minang. Paling tidak telah mengurangi beban psikologis dari pengungsi Minang. Bapak Presiden belum datang lihat rakyatnya karena takut nanti dituduh pelanggar HAM serta masih sibuk urus persiapan pelantikan," cuit @ChristWamea, Senin (30/9/2019).

Sebelumnya, Christ Wamea juga telah meminta Jokowi segera datang ke Papua untuk mendengar langsung kejadian yang sebenarnya dari warga yang mengalami dampak kerusuhan.

Christ Wamea menilai, selama ini Jokowi tidak benar-benar tahu akar permasalahan konflik di Papua karena hanya mendapat informasi dari kalangan elite.

"Kerusuhan yang terjadi Wamena, Senin, 23/09/2019 merupakan tragedi kemanusiaan karena telah mengakibatkan korban jiwa & pengunsgian. Bapak Presiden @jokowi seharusnya sudah datang ke Papua, tinggal beberapa hari & dialog dengan rakyat langsung, bukan elite, jadi Bapak bisa tahu akar permasalahan konflik di papua," tulisnya.

Nasrul Abit beserta rombongan telah tiba di posko pengungsian perantau Minang di Wamena, Papua pada Minggu (29/9/2019) pagi.

Rombongan langsung menggelar pertemuan dengan perantau asal Minang di Lapangan Kadim setempat, yang dijadikan tempat penampungan perantau.

Dalam pertemuan tersebut, Nasrul Abit meminta data dan menanyakan isi hati para perantau, apakah mereka ingin pulang atau tetap menetap di Wamena pasca-kerusuhan. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita