Polri Identifikasi Kelompok Jaringan Internasional Terlibat Rusuh Papua

Polri Identifikasi Kelompok Jaringan Internasional Terlibat Rusuh Papua

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Polri sudah melakukan profiling atau identifikasi kelompok jaringan internasional yang diduga terlibat dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. Sedangkan yang terlibat langsung sudah ditangkap oleh polisi.

"Sudah dilaksanakan profiling (identifikasi) terhadap kelompok tersebut. Dan yang terlibat langsung dalam kerusuhan sudah ditangkap dan gakkum (penegakan hukum)," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (2/9/2019).

Dedi mengatakan Polri juga sudah melakukan komunikasi dengan BIN hingga Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terkait adanya dugaan keterlibatan pihak asing dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua.

"Sudah ada komunikasi dengan Kemenlu, BIN, Bais dan Kementerian terkait itu issue itu," ucap Dedi.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku hasil intelijen menunjukkan ada keterlibatan pihak asing dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. Saat ini, Polri berkoordinasi dengan para stakeholder, khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk menyikapi keterlibatan pihak asing tersebut.

"Ada, ada (keterlibatan pihak asing). Kita tahulah kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional. Jadi kita harus menanganinya memang di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerja sama kita dengan Ibu Menlu dan jaringan intelijen," kata Tito seusai acara HUT Polwan ke-71 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (1/9).

Hal senada sebelumnya disampaikan Menko Polhukam Wiranto yang menyebut ada pihak yang menunggangi demo di Papua hingga berujung kerusuhan. Wiranto menyebut pihak-pihak tersebut mencoba mencari keuntungan yakni membuat situasi di Indonesia tidak stabil.

"Pada saat kita menerima laporan dari Kapolri dan Panglima, kerusuhan ini ada yang nunggangi, ngompori, provokasi. Ada yang sengaja kekacauan," kata Wiranto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (30/8). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita