Polisi Sudah Layangkan SPDP Veronica Koman Ke Kejaksaan

Polisi Sudah Layangkan SPDP Veronica Koman Ke Kejaksaan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Penyidik Sudit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim telah mengirim Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) Veronica Koman yang ditetapkan sebagai tersangka kasus penyebaran berita hoax peristiwa kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di jalan Kalasan Surabaya pada Jumat (16/8) lalu.

"Sudah kami terima tanggal 3 September lalu," kata Kasi Penkum Kejati Jatim Richard Marpaung saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (18/9).

Selain Veronica Koman, Kejati Jatim juga sudah menerima SPDP tiga tersangka lainnya yakni Tri Susanti, Samsul Arifin dan Andria Adiansah.

Dalam kasus ini, Veronica Koman ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jatim lantaran dianggap melanggar pasal UU tentang ITE, KUHP 160, UU 1/1946 dan UU 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Sedangkan tersangka Tri Susanti alias Mak Susi dijerat pasal berlapis. Diantaranya, Pasal 45A Ayat 2 Juncto Pasal 28 ayat2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pasal 4 UU 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan atau Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 14 Ayat 1 dan atau Ayat 2 dan atau Pasal 15 UU 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Sementara Samsul Arifin, yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya, dijerat Pasal 4 UU 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Untuk Andria Adiansah dijerat Pasal 28 Ayat 2 dan Pasal 45 ayat 2 UU 19/2016 atas Perubahan tentang UU 11/2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Untuk Andria Adiansah yang merupakan youtuber, ditahan polisi setelah mengunggah video yang tidak sesuai dengan kejadian yang ada di lokasi di depan AMP. Pelaku ini mengunggah video yang terjadi pada tahun 2016 lalu. Polisi kemudian menangkapnya di tempat tinggalnya di Kebumen. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita