GELORA.CO - Pengurus Pusat Ketua Bidang Relawan Palang Merah Indonesia (PMI), Muhammad Muas membantah kalau kardus yang berisi batu di mobil ambulans itu milik Palang Merah Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa saat itu petugas PMI menolong massa yang terluka terkena batu, akibat kericuhan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan.
Saat menolong, ada orang yang menitipkan kardus dalam mobil tersebut. Belum diketahui secara pasti siapa orang itu, karena kondisi saat itu petugas fokus menolong para korban.
"Pada saat itu lah ada orang yang kebetulan mendampingi yang luka dan langsung menitipkan kardus. Ditemukan pada kejadian di Slipi Barat 11.45 (malam). Jadi sepakat sama kepolisian bukan punya kita," ujar Muas di kantor PMI Pusat, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Kamis, 26 September 2019.
Memang, kardus itu berisi berbagai macam yang memang disiapkan dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa demonstran. "Ada kembang api, coca cola isi bensin dan batu. Kardus di satu ambulans saat kasih pertolongan," katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengklarifikasi soal dugaan mobil ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diisukan membawa batu dan botol berisi bensin. Diakui ada kekeliruan terkait klaim itu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, semua berawal dari adanya video viral menyebut 'ditemukan batu' di mana menunjukkan gambar mobil ambulans.
Dari situ lah muncul dugaan mobil ambulans sengaja membawa batu dan botol bensin untuk massa. Padahal, kenyataannya tidak demikian.
Polisi pun akhirnya melakukan pemeriksaan mendalam hingga Kamis 26 September 2019. Diketahui, batu dan botol bensin berasal dari massa yang pura-pura minta pertolongan ke ambulans.
"Jadi, intinya bahwa yang viral di media sosial itu memang ada anggota Brimob yang sudah melakukan pengamanan, kemudian dia dilempari batu oleh perusuh dan kemudian perusuh itu pun membawa alat-alat ini, ada batu, dia itu mencari perlindungan dengan masuk ke mobil PMI," kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 26 September 2019. [vn]