GELORA.CO - Komitmen pemberantasan korupsi harus terus menjadi perhatian publik tengah terpilihnya pimpinan KPK yang baru dan revisi UU KPK.
Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (Direktur NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, institusi KPK merupakan salah satu lembaga populis yang banyak menuai perhatian publik sejauh ini.
"Beberapa pekan terakhir publik disibukkan dengan sejumlah polemik yang menyelimuti KPK. Mulai dari seleksi capim hingga polemik revisi Undang-undang," ujar Jajat kepada redaksi, Sabtu (14/9).
Secara khusus, kata Jajat, pimpinan KPK yang baru harus mampu meyakinkan publik dengan upaya pemberantasan korupsi.
Dia berharap, pejabat baru pimpinan KPK mampu bekerja dengan baik. Dalam artian, mampu menjaga independensi KPK dan bebas dari pengaruh kekuasaan mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
"Kedepan kita semua berharap KPK mampu terus eksis dan menunjukkan kerja-kerja pemberantasan korupsi. Tidak hanya pada kerja penindakan, akan tetapi juga pada kerja-kerja nyata upaya pencegahan korupsi," tutup Jajat.
Jumat dinihari (13/9), Komisi III DPR merampungkan fit and proper test 10 capim KPK. DPR memilih 5 nama, Firli Bahuri (56 suara), Alexander Mawata (53 suara), Nurul Ghufron (51 suara), Nawawi Pomolango (50 suara) dan Lili Pintouli Siregar (44 suara). (Rmol)