Perjuangkan Ketahanan Pangan, Kiai Ma’ruf Singgung Harga Segelas Kopi

Perjuangkan Ketahanan Pangan, Kiai Ma’ruf Singgung Harga Segelas Kopi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum MUI sekaligus Wapres terpilih Ma’ruf Amin membuka program gerakan nasional kedaulatan pangan di Jakarta Sabtu (21/9). Pada acara yang diselenggarakan oleh Pusat Inkubasi Bisnis Syariah MUI itu, Ma’ruf menyinggung mahalnya harga minuman kopi di kedai-kedai kopi asing.

Dia menuturkan MUI memiliki harapan bangsa Indonesia bisa memiliki kedaulatan pangan. Sehingga tidak tergantung dengan impor. Apalagi didukung dengan lahan dan sumber daya manusia yang banyak. Dia mengatakan pemerintah harus menjaga supaya lahan pertanian tidak berkurang. Kalaupun ada lahan pertanian yang terkena proyek infrastruktur atau perumahan, harus dicarikan gantinya.

“Ada pertanian 4.0 dalam rangka arus baru perekonomian Indonesia,” katanya. Tujuannya untuk mengembangkan produk pertanian. Sehingga tidak hanya menjual hasil mentah seperti biji kopi atau coklat saja.

Ma’ruf mencontohkan biji coklat dijual petani dengan harga Rp 1.000 per kg. Tetapi oleh orang lain biji coklat itu diolah lagi dan dijual kembali dengan harga Rp 20 ribu/kg. “Ada nilai tambah Rp 19 ribu yang dinikmati orang lain,” tuturnya.

Contoh lainnya adalah biji kopi. Ma’ruf mengatakan biji kopi diekspor seharga USD 5 per kg. Kemudian kopi itu dijual lagi di kedai-kedai kopi milik orang asing di Indonesia. Dimana harga minimal kopi segelasnya mulai Rp 50 ribu.

“Padahal 1 kg (kopi, Red) itu bisa jadi 60 gelas,” jelasnya. Dari perhitungan tersebut ada nilai tambah pengolahan kopi yang begitu besar. Ma’ruf mengatakan petani harus ditingkatkan kualitas hidupnya. Di antaranya dengan ikut merasakan nilai tambah hasil pertaniannya.

Dia juga menyampaikan wacana program corporate farming. Implementasinya adalah sejumlah petani berkolaborasi. Sebab petani kecenderungannya memiliki lahan yang tidak luas. Dengan kolaborasi itu diharapkan bisa menghasilkan produk pertanian yang lebih maksimal.[jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita