Penembakan Mahasiswa Sudah Kelewatan, PMII Se-Sulawesi Tenggara akan Gelar Aksi Besar-besaran

Penembakan Mahasiswa Sudah Kelewatan, PMII Se-Sulawesi Tenggara akan Gelar Aksi Besar-besaran

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Tenggara mengutuk keras insiden penembakan terhadap mahasiswa saat aksi demonstrasi, di depan Kantor DRPD Sulawesi Tenggara, Kamis (27/9).

Salah satu korban meninggal dunia karena diduga ditembak aparat adalah Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Randi diketahui kader PMII rayon FPIK UHO.

Ketua PMII Sultra, Erwin Gayus mengatakan, insiden penembakan tersebut tidak bisa dibenarkan dan harus ada yang bertanggung jawab.

Ini sudah tindakan di luar tupoksi yang bertanggung jawab dalam penanganan kamtibmas. Dalam hal ini Kapolri, Kapolda dan Kapolres Sultra telah lalai, tidak amanah dan tidak profesional," kata Erwin dalam keteranganya, Sabtu (28/9).

Erwin juga menambahkan insiden itu sudah kelewatan, tidak manusiawi dan harus ditanggapi secara serius.

"Kami akan turun dengan melakukan demonstrasi besar-besaran bersama elemen gerakan lain untuk pressure insiden ini, hal ini sudah kelewatan karena sudah tidak manusiawi," tambahnya.

Berdasarkan intruksi PB PMII, PKC PMII Sultra akan melakukan demonstrasi serentak seluruh cabang PMII Se-Sulawesi Tenggara. Dan meminta agar dibuat tim gabungan untuk melakukan investigasi.

Kami akan aksi serentak seluruh cabang Se-Sultra, dan menuntut agar dibentuknya tim gabungan untuk investigasi terkait ini. Tim investigasi bukan hanya Polri, tapi bersama pemerintah agar pelaku penembakan dihukum seberat-beratnya," tutup Erwin.

Adapun tuntutan PMII Sultra adalah, pecat dan hukum seberat-beratnya pelaku penembakan mahasiswa, dan pemerintah harus membentuk tim gabungan untuk investigasi tertembaknya mahasiswa.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita