GELORA.CO - Sebuah ledakan besar terjadi di dekat kedutaan Amerika Serikat di Kabul Afghanistan pada dini hari (Rabu, 11/9).
Associated Press merujuk pada keterangan saksi mata memuat bahwa segumpalan asap terlihat di dekat lokasi ledakan.
Namun karyawan di kedutaan tersebut mendengar pesan melalui pengeras suara yang menyebut bahwa ledakan yang disebabkan oleh roket telah terjadi di kompleks tersebut.
Ini merupakan serangan besar pertama yang terjadi di ibukota Afghanistan sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba-tiba membatalkan pembicaraan antara Amerika Serikat dan Taliban di ambang kesepakatan yang jelas untuk mengakhiri perang di Afghanistan.
Pekan lalu, dua bom mobil yang terjadi di Kabul menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia, termasuk dua anggota misi internasional NATO.
Trump mengatakan serangan-serangan itu, di mana seorang tentara Amerika Serikat juga tewas, adalah alasan dia memutuskan bahwa pembicaraan Amerika Serikat-Taliban mati.
Menanggapi hal itu, Taliban berjanji untuk terus berperang melawan pasukan Amerika Serikat.
Dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera, jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Amerika Serikat akan menyesal telah membatalkan pembicaraan itu. (Rmol)