GELORA.CO - Aktivis Senior Beathor Suryadi menyoroti peran juru bicara presiden yang ia nilai saat ini kurang kapabel. Alhasil, menurut Beathor, juru bicara tidak berdampak positif dalam mengurangi beban kerja Presiden Joko Widodo.
Menurut Beathor, sebaiknya Jokowi mencari juru bicara yang memiliki pemahaman yang luas soal banyak faktor-faktor yang biasa muncul dalam proses pemerintahan.
Dengan keperluan juru bicara yang memiliki kapabilitas tinggi, Beathor menyarankan Jokowi untuk menjadikan Fadjroel Rachman sebagai juru bicara presiden pada pemerintaha periode kedua.
Menurut Beathor, Fadjroel adalah sosok yang lengkap untuk mengisi posisi sebagai jubir presiden.
"Fadjroel Rachman, loyalis Jokowi cocok jadi Juru Bicara Presiden. Paham atas banyak faktor, paham hal ekonomi mikro dan makro, tentang besaran utang, proyek-proyek strategis prioritas, paham gerakan buruh, mahasiswa, kaum tani dan LSM, juga tentang militer," kata Beathor saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/9).
Selain paham banyak faktor yang dirasa bakal menunjang sebagai jubir presiden, Beathor juga menilai Fadjroel punya peran positif dalam kegiatan perpolitikan nasional, sebut saja dalam kasus Cicak Vs Buaya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Nama Fadjroel muncul kembali sebagai aktivis yang melawan Buaya," katanya.
Beathor menyebut, dengan pengalaman dan kedekatan Fadjroel dengan Jokowi bakal menjadi kekuatan komunikasi positif untuk istana dan presiden dalam mengarungi masa pemerintahan di periode kedua.
"Dekat dengan Presiden, banyak hal yang dapat meringan kan beban Presiden. Johan Budi hanya paham hukum, kurang memadai maka jarang tampil," demikian Beathor yang juga mantan Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini.(rmol)