Pak Anies, Kenapa Pengguna Motor Tak Jadi Sasaran Kebijakan Ganjil-Genap Juga?

Pak Anies, Kenapa Pengguna Motor Tak Jadi Sasaran Kebijakan Ganjil-Genap Juga?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mengubah kebiasaan rakyat supaya menggunakan angkutan umum. Untuk mengubah kebiasaan warga Ibukota harusnya yang menjadi sasaran utama adalah pengguna sepeda motor bukan pengguna mobil.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean  melalui Twitter pribadinya.

"Motor diyakini salah satu penyumbang polusi tertinggi di Jakarta. Tingginya motor ini karena transportasi umum tidak menarik bagi rakyat Jakarta. Lantas mengapa motor tidak kena ganjil genap?," kata Ferdinand pada Kamis (5/9).


Dirinya menambahkan, di Jakarta jumlah sepeda motor mungkin lebih dari 14 juta unit dengan pertumbuhan rata-rata 5 ribu unit dalam sehari.

Selain pemberlakuan ganjil genap kepada pengendara motor, menurut Ferdinand cara lain  yang efektif mengurangi jumlah kendaraan di jalan dalam waktu bersamaan adalah menggeser jam kerja.

"Misalnya sekolah jam 7, swasta pukul 8.30, PNS jam 9.30/10.00 WIB maka penumpukan kendaraan di jalan akan berkurang," jelasnya.

Jakarta adalah kota paling tinggi tingkat stres warganya di Indonesia dan nomor 18 kota-kota besar dunia.

"Mengapa stres? Dipicu kota yang ruwet, polutif, padat, ruang hijau terbuka kurang, keamanan dan angkutan umum," pungkas Ferdinand

Diketahui, kebijakan perluasan ganjil genap akan diterapkan pada tanggal 9 September mendatang dengan perluasan menjadi 25 ruas jalan di Ibukota. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita