GELORA.CO - Seorang penyanyi asal Irlandia, Sinead O'Connor, kembali tampil di layar kaca usai setahun mualaf. Kini, penampilannya berubah jadi lebih "syar'i".
Dilansir dari Daily Mail, penyanyi yang kini berganti nama menjadi Shuhada' Davitt itu tampil di acara TV Amerika Serikat, The Late Late Show, belum lama ini. Dalam acara tersebut, ia meminta maaf pernah melontarkan kicauan rasis dan menceritakan bagaimana ia mendapat hidayah.
Pada Oktober 2018 silam, penyanyi 52 tahun ini bikin geram warganet, baik muslim maupun non-muslim, di Twitter lantaran menulis tak lagi ingin bergaul dengan orang kulit putih yang menjijikkan. Meski meminta maaf di bulan berikutnya, pernyataan maafnya itu tetap saja dinilai rasis.
"Saya sungguh minta maaf. Yang saya katakan begitu rasis dan tak bisa dibenarkan. Namun, saya benar-benar tak ingin bergaul dengan orang kulit putih lagi (kalau itu yang disebut non-muslim). Tidak satu kali pun, untuk alasan apa pun. Mereka menjijikkan," tulisnya tahun lalu.
Kicauannya itu pun diklarifikasinya saat tampil di TV. Ia mengaku menulis kicauan tersebut saat sedang marah.
"Itu salah. Aku terpancing karena Islamofobia yang diarahkan padaku. Aku minta maaf pada yang merasa tersakiti," ucapnya.
Pelantun 'Nothing Compares 2 U' ini pun menceritakan kisahnya saat mendapat hidayah. Ia benar-benar tak mengira bakal pindah agama, apalagi Islam. Pasalnya, Sinead punya banyak prasangka buruk terhadap Islam. Namun, hatinya bergetar saat membaca surat Al-Baqarah.
"Aku membaca surah kedua di Alquran dan menyadari inilah 'rumahku'. Sejatinya aku adalah muslim sedari lahir," ungkapnya.
Sebelum mualaf, ibu 4 anak ini pernah aktif sebagai pendeta gerakan tradisional Katolik Tridentine di tahun 1990-an. Namun, ia menggegerkan publik pada Oktober 2018 lalu dengan mengumumkan telah memeluk agama Islam.
"Ini hal yang wajar dalam perjalanan teologi manapun. Pasalnya, semua tulisan kitab suci bermuara ke Islam," sambungnya.
Sinead pun mendapat hijab pertamanya dari kawannya bernama Elaine. Ia mengaku badannya gemetaran saat pertama kali memakai hijab.
Penyanyi asal Irlandia ini diketahui menjalani hidup yang tak mudah. Ia pernah mengidap penyakit jiwa akibat rumah tangganya yang berkali-kali karam dan tersandung masalah hukum. Bahkan, Sinead mengaku pernah mencoba bunuh diri di ulang tahunnya ke-33 tahun.
Pada Oktober 2007, Sinead mengatakan didiagnosis mengidap bipolar sejak 4 tahun sebelumnya. Tak hanya itu, ia juga pernah dilaporkan hilang pada tahun 2016 oleh anggota keluarganya. Mereka pun khawatir penyanyi satu ini mencoba bunuh diri lagi. Untungnya, ia ditemukan dalam kondisi baik-baik saja di kamar hotel di Chicago.
Beberapa tahun belakangan, ia lebih sering tinggal di Amerika Serikat bersama anak-anaknya, Roison, Shane, dan Yeshua. []