GELORA.CO - Publik menyesalkan perubahan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada tahun 2014, Jokowi menegaskan bahwa cara memperkuat KPK yakni menambah anggarannya 10 kali lipat dan menambah 1.000 penyidik KPK.
Namun pada tahun 2019, Jokowi bukannya menambah anggaran 10 kali lipat, dia justru menyetujui pengesahan revisi UU KPK yang dianggap banyak pihak melemahkan lembaga anti rasuah itu.
Publik pun kecewa. Mereka membagikan potongan video janji Jokowi yang ingin memperkuat KPK dengan cara menambah anggaran dan penyidik.
“Menolak lupa, ini video wawancara capres 2014. #JaeHaramDiLantik #DiperkosaNegara,” cuit akun @DickyArdsyah06 saat membagikan video tersebut, Senin (23/9).
Video itu diambil saat Jokowi menjadi bintang tamu dalam acara Satu Indonesia yang disiarkan oleh NET.
Dalam video tersebut, Jokowi yang mengenakan baju kotak-kotak mengatakan bahwa KPK harus diperkuat.
“Kita berkomitmen penguatan KPK itu harus ril. Penguatan KPK ini harus ril,” tegas Jokowi dalam video tersebut.
“Seperti apa?” tanya host NET.
“Tambah anggarannya. Kalau perlu, hitungan kami kalau ekonomi bisa tumbuh, bisa (tambah anggaran KPK) 10 kali lipat, tambah,” jawab Jokowi.
Selain menambah anggaran, Jokowi juga mengatakan bahwa penyidik KPK juga harus ditambah untuk menguatkan lembaga anti rasuah tersebut.
“Penyidiknya juga tambah. Kekurangan berapa? 1.000 penyidik? Tambah 1.000 penyidik,” katanya.
“Memang harus tegas, kalau kita ngomong serius ya seperti itu, jangan semu, ragu dan basa-basi,” tandas Jokowi.
Berikut ini potongan video Jokowi yang berjanji akan memperkuat KPK dengan cara menambah anggaran KPK 10 kali lipat:
[psi]