Masyarakat Papua: Kami Setia Merah Putih, NKRI Harga Mati!

Masyarakat Papua: Kami Setia Merah Putih, NKRI Harga Mati!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Massa Papua pro NKRI tak henti-hentinya menyampaikan ungkapan kesetiannya kepada Merah Putih. Kini giliran ratusan massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Papua Indonesia (AMPI) juga turun gunung mengemukakan hal yang sama dengan menggelar aksi damai di depan Istana Negara, Minggu (1/9).


Dalam aksinya, mereka menegaskan tidak akan membuka opsi referendum untuk Papua.

"Kami ingatkan bahwa Papua setia pada Merah Putih, NKRI harga mati, tak ada tempat Bintang Kejora bagi kami. Merah Putih yes, bintang kejora no!," tegas koordinator aksi, Rio Wanda.


Kata Rio, sudah menjadi kesepakatan bersama dan berdasarkan keputusan PBB bahwa Irian Barat, Papua, Papua Barat menjadi bagian sah dari Indonesia. Makanya, Rio mengingatkan agar masyarakat Papua mewaspadai adanya upaya pihak yang sengaja ingin memecah belah bangsa.

"Hoaks alias berita bohong menjadi sumber bencana di Papua. Dan terbaru, ada pihak yang ingin mengadu domba umat beragama dengan menyebarkan video Masjid terbakar di medsos dan group Whatsapp untuk memperlebar konflik isu SARA di Papua. Mereka sengaja menggoreng isu untuk memperlebar isu SARA di Papua. Kok bisa-bisa bersenang-senang diatas penderitaan masyarakat Papua," jelas Rio.

Selain itu, mereka sepakat agar Kepolisian menyeret provokator, pengadu domba masyarakat Papua dan LSM pro asing yang ingin memperkeruh suasana di bumi Cenderawasih itu ke Jeruji besi.

Mereka juga berharap TNI-Polri bersikap tegas memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Rakyat Papua jangan jadikan korban, mari bersama-sama ikut berperan mendamaikan tanah Papua. Kami berdoa konflik Papua segera berakhir dengan damai," tambahnya.

Selain orasi, mereka juga menandatangani petisi di atas kain putih yang terbentang di sekitar lokasi aksi. Tanda tangan itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas untuk menolak Referendum Papua dan menangkap provokator.

"Tanda tangan petisi sebagai bentuk dukungan agar Papua kembali kondusif dan damai. Juga menolak Referendum untuk Papua dan menangkap para provokator," tegasnya.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita