Mantan Aktivis 1998 Ini Bicara Lahirnya Gerakan Mahasiswa Milenial yang Begitu Massif

Mantan Aktivis 1998 Ini Bicara Lahirnya Gerakan Mahasiswa Milenial yang Begitu Massif

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang juga aktivis 1998 Ubedillah Badrun mengatakan lahirnya gerakan mahasiswa saat ini karena ada transfer idealisme dari aktifis 1998 yang banyak mengajar di kampus-kampus.

Menurut dosen Universitas Negeri Jakarta ini, ruh para mahasiswa aktivis 98 yang banyak mengajar dan menjadi dosen di kampus-kampus saat ini, berhasil ditransfer kepada mahasiswa sehingga mereka tergerak untuk turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.

"Mereka memiliki kemewahan akses akademis, Ada transfer idealisme dari aktivis 98 yang mengajar di kampus-kampus. Karena kemudian lahir Bem seluruh Indonesia (BEM SI),"katanya ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).

Idealisme yang sejatinya masih menyala itu, semakin tampak saat mahasiswa yang sudah cukup lama cuek dan cenderung abai dalam merespon kebijakan pemerintah. Kembali bangkit saat melihat performa politik yang amburadul mulai dari masalah Papua, Revisi UU KPK hingga RKUHP yang cenderung maksa dan menafikan nilai-nilai demokrasi.

Mahasiswa menurut dia, kemudian segera membangun jaringan dan koordinasi sehingga sepakat turun ke jalan. Mereka menuntut aspirasi mereka didengar oleh pemerintah. Pasalnya jauh sebelumnya, aspirasi yang disampaikan melalui media sosial diacuhkan oleh pemerintah dan DPR RI.

"Di saat yang sama mereka melihat ada performa politik yang buruk. Dan akses yang mereka miliki karena mereka hidup di era digitalisasi ini menguntungkan bagi mereka untuk membangun jaringan mempercepat sikap politik mereka,"tambahnya.

Ubedillah mengatakan salah kalau DPR RI dan pemerintah tidak menggangap dan mengacuhkan aspirasi mahasiswa. Sebab terbukti kendati sebelumnya terlihat cuek dan hanya gaduh di media sosial.

Namun karena tidak didengar, mahasiswa kembali mengulang sejarah pendahulunya turun ke jalan menyampaikan aspirasinya. Bahkan lebih kreatif dan dengan koordinasi jaringan yang lebih canggih karena memanfaatkan media sosial.

"Banyak yang menyimpulkan generasi milenial sangat instans dan fleksibel. Tapi banyak yang tidak menduga mereka memiliki kecepatan. Ketika kita tantang apa ide mereka tentang perubahan misalnya mereka luar bisa memiliki kreatifitas tinggi. Menguasi isu, dan menggunakan medsos membangun koodinasi jaringan jauh lebih cangih dari masa saya,"pungkasnya.[ak]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita