GELORA.CO - Suasana ricuh terjadi di depan Gedung DPRD Kaltim dalam aksi yang digelar oleh elemen mahasiswa Kaltim. Massa yang tergabung dalam Aliansi Kaltim Bersatu dari berbagai perguruan tinggi memilih bertahan, meski sudah ditembaki gas air mata dan disemprot meriam air oleh petugas.
Akibatnya, puluhan mahasiswa terluka juga akibat menghirup gas air mata. Mereka terlihat hilir mudik diangkat oleh tim medis ke klinik dan rumah sakit terdekat.
Selain mahasiswa wartawan dari Samarinda Post, Muhammad Rizki Fadhilah, terkena gas air mata yang ditembakkan polisi. Setelah mendapat pertolongan kondisi Rizki membaik namun pada bagian mata dan pipi terlihat bengkak. Katanya juga di bagian dada sesak.
“Terkena selongsong gas air mata, perih sekali mata dan pernafasan terasa sesak,” ucap Rizki yang dibopong dua rekan lainnya.
Hingga pukul 20.10, mahasiswa melakukan aksi bakar ban dan sejumlah barang di jalanan di sekitar pintu masuk ke gedung DPRD Samarinda. Mahasiswa yang masih berkumpul nampaknya bersiap untuk kembali memasuki Kantor DPRD Kaltim.
Sementara itu pihak rumah Sakit Dirgahayu Samarinda membantah kabar yang beredar yang menyebutkan bahwa kawat berduri sepanjang 100 meter yang memagari pintu depan gedung DPRd telah dilumuri dengan amoniak, yang berbau busuk manakala mengenai kulit atau pakaian.
“Tidak benar berita tersebut, itu hoaks. Rumah Sakit Dirgahayu tidak pernah menyatakan hal tersebut. Tidak benar itu,” ujar humas RS Dirgahayu, Leonardus. [ns]