GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, RI Letjen TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengharapkan kepada para petani di kawasan hutan hulu daerah aliran Sungai (DAS) Citarum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung Jawa Barat, untuk mengurangi penanaman sayur mayur, seperti kentang dan tanaman sayuran lainnya.
"Mengurangi tanaman sayuran kentang dan diganti dengan tanaman lain, tetapi menghasilkan secara ekonomi juga. Seperti menanam sereh wangi dan tanaman lainnya yang bisa menghasilkan secara ekonomi," harap Luhut kepada wartawan usai kunjungan kerja ke Sektor Pembibitan Satgas Citarum Harum dan kilometer nol hulu Sungai Citarum di Situ Cisanti Kertasari, Rabu 28 Agustus 2019.
Didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo dan Komandan Sektor Pembibitan Satgas Citarum Harum Kolonel Inf. Dwi Haryoko, Luhut memgatakan, kawasan Situ Cisanti setelah melewati proses penanaman pohon yang dilaksanakan Satgas Citarum Harum dengan Perhutani dan warga sekitar, sudah terlihat lumayan bagus. "Kita ingin terus dilakukan pemeliharaan," katanya.
Namun ia menyayangkan pada pembibitan tanaman di kawasan Kertasari, masih kurang dalam melakukan koordinasi di antara pihak. "Mungkin ego sektoral," ucap Luhut.
Ia berharap ke depan ada sinergitas antara sejumlah pihak dalam penanganan lingkungan di kawasan hulu Sungai Citarum Kertasari.
"Besok (Kamis, 29/8/2019), lapor Pak Presiden untuk menerapkan model lain di tempat lain. Sudah hampir 2 tahun ini program berjalan, masih ada 5 tahun lagi dari rencana program Citarum Harum," kata Luhut.
Luhut pun mengatakan, kehadirannya ke Sektor Pembibitan dan hulu Sungai Citarum itu, untuk melihat kekurangan dalam program Citarum Harum yang dikeluarkan melalui Peraturan Presiden. Namun kekurangan dari pelaksanaan program itu, imbuh Luhut, di antaranya sinergitas di antara sejumlah pihak masih kurang. Di antaranya sinegitas antara Perhutani dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Satgas Citarum Harum. Ia berharap, sinergitas di antara pihak tersebut untuk ditingkatkan.
"Ini ada dana sebesar Rp 87 miliar untuk reboisasi atau penanaman. Dana tersebut ingin dimanfaatkan maksimal, apa yang sudah ditargetkan oleh KLHK," katanya.
Wartawan Galamedia, Engkos Kosasih melaporkan,k pascakunjungan kerja tersebut, Luhut berencana akan melaksanakan rapat dengan pihak KLHK, Perhutani, Artha Graha dan pihak lainnya untuk membahas persoalan lingkungan. Rapat itu, katanya, untuk mensinergikan dari masing-masing pihak dan mana yang mau dikerjakan. ""Kita berharap bisa melaksanakan penanaman pohon mencapai rihuan hektare," harapnya. [pr]