GELORA.CO - Sedikitnya 12 orang tewas dan 42 orang lainnya luka-luka dalam ledakan bom mobil bunuh diri di Kabul, Afganistan pada Kamis kemarin (5/9). Ledakan yang diklaim dilakukan oleh Taliban ini menargetkan Shash Darak, wilayah dekat Zona Hijau.
Presiden Afganistan, Ashraf Ghani pun berang. Dia pun menyebut tak akan ada perdamaian dengan pihak-pihak yang masih melakukan teror.
"Damai dengan kelompok yang masih membunuh orang tak berdosa tidak ada artinya," ujar Presiden Afganistan, Ashraf Ghani seperti yang dilansir oleh Al Jazeera.
Pernyataan Ghani menyusul klaim Taliban yang bertanggung jawab atas serangan bom yang dilakukan di dekat kompleks perkantoran dan perumahan penting. Seperti kantor Direktorat Keamanan Nasional, Dinas Intelijen Afganistan, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Afganistan.
Akibat serangan ini, 10 orang warga sipil Afganistan, seorang tentara Rumania, dan seorang staf AS tewas.
Kegeraman Presiden Ashraf pun bakal semakin besar. Karena berselang beberapa jam setelah serangan pertama, Taliban kembali meledakkan sebuah bom mobil di luar pangkalan militer Afganistan. Ledakan ini menewaskan 4 orang warga sipil.
Serangan ini cukup mengejutkan, karena seperti yang dinyatakan oleh Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan Nasrat Rahimi, sebelumnya Taliban telah melakukan pembicaraan damai dengan AS di Doha, Qatar. Sebagai lanjutan dari niat Presiden AS Donald Trump untuk menarik 5 basis militer AS di Afganistan. (Rmol)