Jiwa Raga Rakyat Papua Merah Putih

Jiwa Raga Rakyat Papua Merah Putih

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ratusan massa yang tergabung dalam Jaringan Muda Papua Indonesia (Jampi) menggelar aksi damai di depan Istana Negara.

Mereka menyerukan masyarakat Papua kembali sadar dan tidak mudah diperalat oleh kelompok yang membuat kerusuhan di bumi Cenderawasih.

"Miris ada saudara kita dari pegunungan Wamena merasa ditipu oleh oknum yang membuat kerusuhan dan manfaatkan isu rasisme. Tapi bersyukur masyarakat Papua sudah sadar dan menyesal sebab kerusuhan ini tidak berdiri sendiri ada biang keroknya," tegas Koordinator aksi Otis Rio, Senin (2/9).


Otis menyebut kerusuhan di Bumi Cenderawasih tidak terlepas dari provokasi, dan berita hoaks yang dilakukan oleh oknum dan organisasi yang berafiliasi dengan pihak asing. Bahkan media luar negeri juga menyebarkan berita hoaks meskipun meralatnya setelah ada protes keras.

"Bagaimana mungkin rakyat Papua yang dikenal sebagai miniatur Bhinneka Tunggal Ika itu seketika itu juga bisa bertindak 180 derajat. Kami menyakini Rakyat Papua sangat mencintai NKRI dan menolak Referendum," jelasnya.

Dia memastikan bahwa Papua sudah menjadi bagian yang sah dari NKRI dan diakui oleh hukum Internasional. Otis menyerukan agar jangan beri tempat para provokator dan LSM pro referendum.

"Jiwa dan raga rakyat Papua adalah Merah Putih. Kita harus bersatu melawan organisasi pro referendum yang menginginkan disintegrasi bangsa. Hanya merah putih dan Garuda di dada kami. Bubarkan organisasi yang pro pada gerakan makar," tegasnya.

Otis menegaskan bahwa Orang Asli Papua (OAP) memilih setia kepada NKRI dan tidak ada yang merasa terjajah sama sekali.

"Jika Papua merdeka maka akan mundur 2 abad ke belakang. Kami optimis bahwa suatu saat Presiden RI adalah Orang Asli Papua dan kita harus belajar lebih keras dan meningkatkan wawasan kita. Saya sangat cinta dan bangga kepada Papua, tetapi saya lebih Bangga sebagai bagian dari NKRI. Salam persatuan," pungkasnya.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita