GELORA.CO - Calon Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Firli Bahuri mengaku telah menyiapkan banyak terobosan inovatif dan solutif untuk memberantas korupsi hingga ke akarnya.
Hal itu disampaikan Firli pasca mengikuti tes wawancara dan uji publik yang dilaksanakan oleh tim Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK akhir bulan lalu. Hari ini, pansel menyerahkan 20 capim KPK tersebut ke Presiden Joko Widodo
Meski pencalonan Firli menuai pro kontra, namu Kapolda Sumatera Selatan itu mengklaim bahwa terobosannya ini dinilai akan membuat para koruptor ketar ketir.
"Pemberantasan korupsi yang sekarang dilakukan KPK hanya dengan penindakan melalui upaya OTT (Operasi Tangkap Tangan) dan menurut saya hal tersebut tidak cukup. Harus dilakukan secara integrasi, menyeluruh dan upaya-upaya pencegahan. Selain itu perlu sekali dilakukan monitoring atas pelaksanaan program pemerintah," terangnya di Jakarta, Senin (2/9).
Mantan Ajudan Wapres Boediono ini menambahkan, selain upaya-upaya tersebut ada satu upaya yang saat ini belum dilakukan oleh KPK sekarang, yakni melakukan upaya mitigasi.
Menurutnya, upaya ini merupakan leading sector dalam upaya pencegahan korupsi bersama pemerintah.
"KPK itu harus hadir di garda terdepan dalam pendampingan program pemerintah, KPK harus menjadi mitra pemerintah sejak penyusunan program perencanaan pembangunan, penyusunan RPNJP, RPJMN dan penyusunan RKP bersama pemerintah," tambahnya.
Firli menambahkan selain upaya tersebut, SDM KPK juga perlu ditingkatkan dan diberikan pendidikan pelatihan terkait dengan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
Pun demikian dengan instrumental perundang undangan terkait tugas pokok KPK. Menurutnya, tugas pokok KPK harus diperluas juga pada pendidikan masyarakat, pencegahan dengan sasaran pemerintah dan swasta serta monitoring.
"Korupsi itu timbul dari keserakahan, kebutuhan, kesempatan dan hukum yang rendah. Karenanya untuk memberantasnya harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa. Langkah inovatif dan solutif untuk KPK itulah yang diperlukan untuk KPK ke depan," tutup Firli. (Rmolhttps://politik.rmol.id/read/2019/09/02/401539/jika-terpilih-firli-bahuri-janji-tidak-hanya-lakukan-ott)