GELORA.CO - Video ambulans mengangkut batu untuk digunakan demonstran dalam aksi yang digelar pada Rabu (25/9/2019) belakangan beredar di media sosial. Berdasarkan data Drone Emprit, isu ini rata-rata disebarkan oleh akun pro-pemerintah di Twitter.
“Menyebar ke dua klaster. Hanya saja ada yang langsung menyalahkan, ada yang langsung mengklarifikasi," kata peneliti media sosial dari Drone Emprit, Hari Ambari, Kamis (26/9/2019).
Hari menyebut akun Twitter @TMCPoldaMetro misalnya, menjadi akun paling populer dalam isu ambulans. Twitnya soal ambulans mendapat 1056 retweets dan 1152 likes. Namun, saat ini cuitan itu telah dihapus tanpa penjelasan oleh Polda Metro Jaya.
Meski begitu, kata Hari, persebaran video tudingan tersebut tak berhenti.
Hari mengungkap tudingan soal ambulans itu menyebar hingga membentuk klaster yang cenderung menyalahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pemprov DKI. Mereka yang berperan sebagai top influencer di klaster ini ialah akun @OneMurtadha, @Yusuf_dumdum.
Dari peta SNA yang diberikan Hari juga tampak ada akun @digeeembok @p3nj3l4j4h dan @Wahabislokal.
Akun-akun tersebut memang dikenal sebagai akun pro-pemerintah.
Di sisi lain ada klaster yang membantah informasi tersebut. Akun yang menjadi top influencer adalah @mas__piyuuu dan @MudjiburRohman. Namun, Hari menambahkan, persebaran di klaster pro-pemerintah lebih masif di banding sisi satunya.
"Berarti yang menyebarkan bahwa ambulans itu ada batunya, lebih banyak," kata Hari.
Dia pun mengungkapkan, isu ambulans pertama kali menyeruak pada tengah malam tadi. Pola persebarannya dinamis sampai pukul 04.00 WIB, selepas itu persebarannya melonjak hingga mencapai puncaknya selepas pukul 08.00 WIB dengan mencapai lebih dari 1500 retweets.
Pola persebarannya lalu menurun hingga pukul 12.00 WIB hanya mencapai sekitar 500 retweets. [tirto]