Istana Tuding Amien Rais Tendensius Sebut China Kaji Ibu Kota Negara Baru

Istana Tuding Amien Rais Tendensius Sebut China Kaji Ibu Kota Negara Baru

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko balik menuding Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tendensius melarang ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur. Selain itu Moeldoko juga membantah Ibu Kota Negara berasal dari kajian China, bukan dari Bappenas seperti yang dituduhkan Amien.

Mantan Panglima TNI itu menegaskan pemerintah Indonesia memiliki prosedur terkait kajian pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yakni melalui Bappenas. Moeldoko menegaskan tidak mungkin pemerintah bekerja di luar prosedur yakni di luar kajian Bappenas.

"Nggaklah (kajian bukan dari China), jangan tendensius gitu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

"Kami kan punya prosedur, prosedur yang kita milikin dong. Masa di luar prosedur gimana sih. Ini kan di luar prosedur, prosedur kita punya Bappenas," lanjut dia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menuding kajian pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur bukan berasal dari pemerintah melalui Bappenas. Melainkan, kata Amien, kajian itu berasal dari China.

Amien meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan rencana pemindahan ibu kota negara yang menurutnya lebih banyak menimbulkan mudarat daripada kebaikannya.

"Sesungguhnya memindah Jakarta bukan karena menunggu studi Bappenas, tapi studi Beijing. Itu jelas sekali. Saudara sekalian, di dunia ini ada struggle for global supremacy, struggle for global hegemony antara Amerika dan Tiongkok. Kemudian Tiongkok ini sekarang dari segi military power sudah hampir neck on neck, hampir sama," ujar Amien dalam seminar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Tidak cuma menuding kajian pondah ibu kota berasal dari China, Amien kemudian menyebut jika pemindahan ibu kota ke Kalimantan justru bakal mempercepat pengambialihan Republik Indonesia oleh tangan Tiongkok.

Jadi saya pikir ini ibu kota itu mempercepat pengambilalihan kedaulatan oleh Republik Rakyat China. Sekali lagi, Xi Jinping ini lebih hebat dari Pak Mao Zedong. Xi mengatakan bahwa kalau negara-negara Barat bisa menduduki negara lain, negara-negara Barat dalam era kolonialisme bisa menjajah negara lain, mengapa kita tidak?" tandasnya.[sa]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita