GELORA.CO - Hari ini rencananya mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia akan melakukan demo besar-besaran di DPR. Pergerakan mahasiswa sudah mulai terjadi sejak Senin (23/9) malam hingga pagi ini.
Mahasiswa rencananya akan menyampaikan tuntutannya di Senayan mulai pukul 10.00 WIB. Hingga pukul 09.00 WIB, massa mulai berdatangan.
Mereka menentang pengesahan UU KPK. Selain itu mahasiswa juga meminta DPR membatalkan beberapa revisi UU seperti, UU Pemasyarakatan, RKUHP, hingga Pertanahan. Presiden Jokowi sendiri telah meminta DPR menunda pembahasan tiga RUU tersebut ditambah RUU Minerba.
Keramaian tentang rencana aksi ini sudah terlihat di media sosial. Hingga pukul 09.30 WIB, #HidupMahasiswa merajai trending Twitter di Indonesia.
Kebanyakan twit berisi ajakan untuk berkumpul di DPR. Ada juga yang menyemangati mahasiswa yang bersatu turun ke jalan.
the way he speak, the way he share his argument and all his and especially "mahasiswa" who feel very dissapointed with the goverment was so cool. ketegasannya, cara dia berbicara, sekeren itu. semangat mas!❤#MosiTidakPercaya #HidupMahasiswapic.twitter.com/3EmP2oBc6m— Rury ▪ 제노주노 (@masjonginku) September 24, 2019
Semanggaat smoga apapun yg klian perjuangkan Bisa membuahkan hasil #HidupMahasiswa— wawanCili (@WawanCili) September 24, 2019
Tetap hati hati kawan jangan sampe anarkis 🙏#HidupMahasiswa— IG:puputprasetiwi6 (@Puput_Prasetiwi) September 24, 2019
Saatnya Beraksi#HidupMahasiswa pic.twitter.com/Avq81GXn10— KEDAULATAN RAKYAT (@M_Arrasy17) September 24, 2019
Terkait pengamanan aksi, sekitar 18 ribu anggota TNI-Polri dikerahkan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan, memastikan jajarannya akan mengamankan dan mengawal agar aksi berjalan dengan tertib. Harry juga menyebut anggotanya tidak diberikan senjata api dalam pengamanan ini.
"Intinya bahwa pengamanan kali ini arahan kepada personel pengamanan pertama tidak ada tindakan represif dari tindakan kepolisian. Kita bertahan tidak gunakan senjata api dan semua anggota yang terlibat di bawah kendali Kapolres Jakarta Pusat," kata Harry di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9). [kp]