Hal Ini Diyakini Masih Bikin Mahasiswa Turun ke Jalan Lagi

Hal Ini Diyakini Masih Bikin Mahasiswa Turun ke Jalan Lagi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti meyakini kalau unjuk rasa dari elemen mahasiswa masih akan berlanjut.

"Lanjut, saya yakin ini berlanjut. Cuma ya kan enggak sporadis kayak kemarin. Tapi hati-hati, jangan sampai menganggap situasinya sudah menurun. Sekarang kalau kita lihat polanya, per kota di kota ini misalnya Jakarta selesai, kemarin di Surabaya, mungkin besok kota mana," kata dia dalam diskusi di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 28 September 2019.

Menurut Ray hal ini masih akan terjadi walau RKHUP batal disahkan pada Selasa 24 September 2019 kemarin. Sebab, belum dikeluarkan Perppu terhadap RUU KPK yang sudah disahkan jadi UU. Di mana diketahui bersama kalau hal ini juga jadi tuntutan mereka.

"Artinya kita lihat mahasiswanya tetap memelihara etosnya, etos melakukan perlawanan, sampai dugaan saya Perppu itu dikeluarkan Presiden. Di Perppu itulah kemudian secara perlahan akan mendorong itu. Tapi, kalau Presiden enggak menurunkannya, saya kira akan kesulitan. Saya sih berharap betul presiden mengeluarkan Perppu itu," ujarnya.

Dia mengatakan, kalau demo mahasiswa diyakini tidak ditunggangi. Sebab Ray melihat semua unsur demo tak ditunggangi didapatinya. Yang pertama dilakukan secara masif dengan jumlah yang begitu banyak. Kemudian yang kedua tidak ada komando tunggal di sana.

"Ini dari Sabang sampai Merauke mungkin sudah mencapai jutaan mahasiswa. Kedua, tidak ada komando tunggal, jadi komandonya berbeda-beda. Misal hari ini mahasiswa Kediri kritik mahasiswa Jakarta karena tidak mau dialog itu. Itu adalah tipikal mereka memang tidak ditunggangi siapa-siapa. Jadi akan ada pertentangan. Sama seperti kita di 98 itu, grupnya banyak banget," kata dia.

"Dengan tipikal seperti ini di gerakan mahasiswa, saya Haqul yakin gerakan ini murni." [vn
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita