Fahri Hamzah Ditawari Jokowi jadi Dubes RI di Vatikan, Kemasi Barang Siap Pisahan

Fahri Hamzah Ditawari Jokowi jadi Dubes RI di Vatikan, Kemasi Barang Siap Pisahan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dikenal sebagai sosok yang kerap melontarkan kritik tajam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dibalik itu semua Fahri Hamzah justru memiliki kedekatan tersendiri dengan Jokowi tatkala keduanya berkesempatan bertemu di Istana.

Dalam wawancara khusus dengan awak media di ruangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019) Fahri Hamzah sempat mengungkap kenangannya saat Jokowi 'menggodanya'.

Tak lama kemudian, dirinya duduk dan berbincang bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Jaksa Agung HM Prasetyo.

“Tiba-tiba ajudan Pak Jokowi mendatangi saya, saya katanya dipanggil Pak Presiden. Saya tanya untuk apa, tapi ajudan bilang datang saja ke ruangan Bapak,” imbuh Fahri.

Fahri mengiyakan permintaan yang disampaikan ajudan Jokowi tersebut.

Fahri bergegas menemui Jokowi yang saat itu tengah bersama jajaran tokoh lainnya.

Antara lain, Menko Polhukam Wiranto, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Wapres Jusuf Kalla beserta istri, dan Iriana Jokowi.

“Lalu saya merapat, kemudian Pak Jokowi bilang, sudah ada kesepakatan untuk mengatasi situasi dan dialog antarumat beragama untuk minta Mas Fahri menjadi dubes RI untuk Vatikan. Tertawa semua di ruangan itu,” kata Fahri menirukan ucapan Jokowi.

Fahri kemudian memastikan apa yang dikatakan Jokowi kepada dirinya saat itu hanya candaan saja.

Ia menjelaskan, pertemuan antartokoh politik juga sarat dengan perbincangan yang hangat dan penuh canda serta tidak selalu membicarakan hal-hal penting.

“Saya bilang bahwa saya lebih cocok jadi dubes di Arab Saudi. Dan waktu itu saya juga usul kalau dubes RI untuk Vatikan dan Arab Saudi digabung saja, jadi ketika Pak Jusuf Kalla mau haji saya sambut, kalau Pak Luhut mau ke Vatikan juga saya sambut," kata Fahri

"Bukan serius tapi, bercanda itu, meledak ketawa semua waktu itu,” cerita Fahri lagi sambil tertawa lepas mengingat momen tersebut.

“Kalau pimpinan negara dan lembaga ketemu itu banyak bercanda, banyak melucu, jadi jangan dianggap jika tokoh-tokoh ketemu itu serius-serius saja,” kata Fahri semringah.

Kemasi barang-barang

Menjelang berakhirnya masa jabatan anggota DPR RI periode 2014-2019, awak media berkesempatan berbincang dengan Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah akan menanggalkan status sebagai anggota DPR 1 Oktober 2019 nanti bersamaan dengan pelantikan anggota dewan yang baru.

Beberapa staf Fahri Hamzah menyambut kedatangan wartawan saat memasuki ruang kerja Fahri Hamzah di lantai empat Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019) sore

“Tunggu sebentar ya Pak, Bapak masih ada acara di bawah, mau teh atau kopi?” ujar seorang staf Fahri Hamzah.

Terlihat di ruang kerja Fahri Hamzah sebuah sofa diletakan di tengah ruangan.

Kemudian di ruangan terbut pun terlihat meja kerja yang menghadap ke sebuah layar besar.

Ketika melihat di sekeliling ruangan, terlihat ada hal menarik.

Menjelang berakhirnya masa jabatan, rak-rak buku yang ada di ruang kerja Fahri Hamzah sudah tampak kosong.

Tidak ada satu pun buku yang di letakan di rak yang berada di dua sisi ruangan tersebut.

Sementara di meja kerja Fahri Hamzah masih terlihat beberapa buku dan beberapa kertas yang belum dikemasi.

“Kalau soal itu saya orang yang terencana, beberapa hari sebelumnya saya sudah buat rencana. Itu sudah ada ratusan kardus, sudah saya pisahkan antara keperluan administrasi, keuangan, keperluan kantor, lalu antara barang negara atau barang milik saya sudah saya pisahkan, ada di sana kalau mau lihat,” ungkap Fahri Hamzah saat berbincang di ruangan kerjanya.

Fahri hamzah mengatakan dirinya sudah memisahkan segalanya dengan baik agar tidak ada masalah di kemudian hari.

“Saya rigid kalau masalah itu. Saya panggil staf saya masih ada masalah atau tidak, kalau masih ada akan segera saya selesaikan. Besok Sabtu sudah terakhir mungkin,” ujarnya.

“Rumah dinas juga tak pernah saya pakai, hanya untuk menjamu teman atau bertemu orang,” tambahnya.

Fahri sendiri mengaku tidak merasa sedih harus meninggalkan ruang kerjanya.

Apalagi meninggalkan Kompleks Parlemen yang menjadi tempat kerjanya selama tiga periode.

Menurutnya apa yang dialaminya sekarang sebagai jalan perjuangan yang harus ditempuh.

“Saya tidak memandangnya secara personal, karena ini adalah jalan perjuangan, biasa ada naik turun dan lika-liku. Di ruang publik saya harus lebih menonjolkan rasional, tapi memang ada teman-teman yang sedih, staf saya ada yang sudah bekerja dengan saya sekitar 10 tahun sedih, tapi itu semua manusiawi lah,” kata Fahri.

Terakhir, sosok yang dikenal publik cukup kontroversial itu mengaku tak mau melibatkan keluarganya dalam urusan kemas-kemas barang di ruang kerjanya.

“Istri saya masuk ruangan ini mungkin baru sekali, anak saya juga. Saya dan istri memiliki prinsip bedakan antara keluarga dan pekerjaan, karena untuk menjadi contoh bagi anak-anak kami untuk tumbuh mandiri, tidak bergantung dengan orang lain,” katanya.

Diketahui, anggota DPR RI periode 2019-2024 akan dilantik pada 1 September 2019. [tnc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita