GELORA.CO - Puluhan ibu-ibu yang terdiri dari kaum buruh, tani, nelayan, serta guru, yang tergabung dalam kelompok “Emak-Emak Indonesia” melakukan unjuk rasa di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, (29/9). Unjuk rasa ini sebagai aksi penolakan tindakan represif aparat Kepolisian belakangan ini.
Koordinator unjuk rasa, Kokom Komalawati (40) mengatakan, mengecam pendekatan represif aparat kepolisian terhadap semua kegiatan menyampaikan pendapat. Ia pun menuntut agar membebaskan massa aksi pemuda maupun mahasiswa yang ditahan oleh pihak kepolisian.
Dalam unjuk rasanya tersebut, Kokom meminta kepada Presiden Joko Widodo dan aparat kepolisian, untuk menghentikan intimidasi dan kriminalisasi terhadap pejuang demokrasi, aktivis buruh, dan pelajar. “Kami disini ingin melawan kebijakan negara yang merampas hak dasar rakyat, ujarnya.
Kokom menambahkan, bahwa tujuannya disini untuk meminta mahasiswa yang ditahan saat berunjuk rasa segera dibebaskan. “Bagaimana pada hari Sabtu dan Minggu ini kami melihat adanya berita tentang mahasiswa yang dipukuli, ada mahasiswa yang ditembak, bahkan sampai meninggal, lalu ada juga beberapa yang ditahan dan orang tuanya tidak tahu,” ujarnya.
Kokom mengatakan bahwa ada tiga tuntutan yang akan ia lakukan. Pertama, Hentikan intimidasi dan kriminalisasi terhadap pejuang demokrasi, aktivis buruh, pemuda pelajar, mahasiswa, kaum tani dan nelayan.
Lalu yang kedua, pecat aparat kepolisian yang bertindak brutal dan tidak manusiawi dalam menangani kegiatan menyampaikan pendapat. Lalu yang terakhir, bebaskan massa aksi, pelajar & mahasiswa yang ditahan. [ns]