GELORA.CO - Analis Komunikasi Politik dari lembaga survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, menilai ada modus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selalu mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan. Sementara partai baru ini murah senyum ke rezim Jokowi meski banyak kegagalan.
“Kalau PSI kritik Jokowi sekarang, beneran gak diajak mereka di kabinet. Kalau masih gak masuk kabinet, sia-sia tuh penjilatan yang dilakukan selama ini. Maka mereka harus menahan diri untuk mengkritik Pak Jokowi,” kata Hendri di D’Consulate, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9).
Dia mengatakan, tujuan PSI hanya mengkritik Anies adalah untuk popularitas. Terlebih PSI masih tergolong partai baru yang belum mendapatkan banyak tempat di tengah masyarakat.
“Sebagai partai baru memang harus menonjolkan itu. Cara paling menonjolkan adalah berbeda,” kata dia.
Namun, Hensat menilai sebaiknya PSI DAN Anies bersama untuk membicarakan solusi bagi Jakarta. Tidak etis hanya ribut di media sosial dan menutup pintu musyawarah.
“Datanglah diskusi dengan Mas Anies. Jangan ribut terus. (Tanyakan) Sebenarnya tujuan gubernur ini apa sih?” kata dia.
Menurut dia, musyawarah jauh lebih efektif dan memberikan efek positif bagi pembangunan Jakarta. “Jadi saya kira mereka ini bertemu demi kemajuan Jakarta, dan pastinya untuk Indonesia juga,” ujarnya. [ns]