GELORA.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Agustus sebesar 0,12 persen. Sementara inflasi secara tahunan di bulan yang sama adalah 3,9 persen.
"Pada Agustus menunjukkan adanya kenaikan, pemantauan di 82 kota pada Agustus terjadi inflasi sebesar 0,12 persen," ungkap Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Senin (2/9).
Secara inflasi, tahunan Agustus 2019 terhadap Desember 2018 sebesar 2,48 persen, sementara secara inflasi tahunan atau Agustus 2019 terhadap Agustus 2018 adalah sebesar 3,49 persen.
Menurut Suhariyanto, inflasi Agustus dinilainya masih terkendali, pasalnya target inflasi pemerintah 3,5 persen. "Angkanya masih terkendali," lanjut dia.
Sementara itu penyebab kenaikan inflasi disebabkan kenaikan harga cabe merah, rawit, uang sekolah, tarif perguruan tinggi, tarif rumah sakit, tarif sewa rumah, serta tarif angkutan udara.
Dari total 82 kota, terbagi 44 kota mengalami inflasi dan 48 kota lainnya mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi di Kudus sebesar 0,82 persen, inflasi terendah yaitu Tasikmalaya, Madiun, Parepare 0,04 persen," sambung dia.
Adapun yang mengalami deflasi tertinggi adalah Baubau sebesar -2,10 persen, dan deflasi terendah adalah Tegal, Palopp sebesar -0,02 persen.
Penyebab inflasi juga perlu diwaspadai akibat dampak musim kemarau yang berlangsung hingga Oktober, sehingga mempengaruhi produksi bahan pangan. Adapun pergerakan harga emas, perekonomian global yang diliputi ketidakpastian.
Bulan ini menglami kenaikan yang cukup signifikan, secara tahunan 3,49 persen masih dalam target," tandasnya. (Rmol)