GELORA.CO - Palang Merah Indonesia (PMI) buka suara terkait isu mobil ambulans yang dituding mengangkut batu.
Kepala Markas PMI Jakarta Timur, Euis Komalasari memaparkan kronologi saat insiden terjadi.
Insiden terjadi pada Rabu (25/9) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, ambulans PMI Kota Jakarta Timur sedang menjalankan tugasnya di depan lobby menara BNI, Pejompongan.
Saat itu, tim medis ambulans PMI Kota Jakarta Timur sedang memberikan pertolongan pertama pada korban kerusuhan, tiba-tiba ada sweeping dari oknum Anggota Brimob.
"Lalu membuka paksa ambulan, memukul-mukul dan menarik paksa keluar pasien," tutur Euis, Kamis (26/9).
Oknum Brimob tersebut melakukan sweeping dengan alasan mencari batu dan bensin yang disimpan dalam ambulan untuk para pendemo.
"Oknum anggota Brimob melayangkan pukulan dengan tongkat kayunya kepada semua tim medis PMI yang ada di dalam ambulan," lanjutnya.
Akibatnya, tutur Euis, petugas PMI terkena pukulan di bagian kepala, bahkan salah satu perawat pun jatuh tersungkur ke belakang stretcher karena didorong dan kemudian dinjak.
Tak hanya itu, kaca mobil belakang ambulans PMI Kota Jakarta Timur dipecah dan dirusak oleh oknum anggota Brimob.
"Ada 2 orang petugas ditarik paksa keluar dan kaca samping kiri ambulans dipecahkan juga oleh oknum Anggota Brimob," katanya.
Beberapa petugas kesehatan PMI mengalami tindakan kekerasan dari oknum Anggota Brimob seperti dipukul, ditendang, ditonjok, hingga ditarik.
"Setelah itu, ambulan pun jalan di arahkan ke Mapolda Metro Jaya," tuturnya.
Setelah kejadian tersebut, akun twitter @TMCPoldaMetro langsung memposting soal ambulans yang diamankan karena diduga terkait demo ricuh. Sayangnya, cuitan tersebut langsung dihapus tanpa ada kejelasan. [rmol]