Aneh, Polisi Biarkan Massa Pendukung Revisi UU KPK Ricuh di Gedung KPK, Ada Apa?

Aneh, Polisi Biarkan Massa Pendukung Revisi UU KPK Ricuh di Gedung KPK, Ada Apa?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Aksi yang digelar Aliansi Pemuda dan Mahasiswa NKRI dalam mendukung revisi UU 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di depan Gedung Merah Putih KPK pada Jumat (13/9) siang berujung ricuh.

Kericuhan terjadi saat massa mulai merangsek masuk ke Gedung Merah Putih KPK berusaha mencopot kain hitam yang menutupi logo KPK sejak Minggu (8/9) lalu.

Namun demikian, ada insiden janggal dalam kericuhan tersebut. Pasalnya, polisi seolah melakukan pembiaran saat seorang massa aksi meluapkan amarah dengan berteriak-teriak hingga menunjukkan jari ke arah pegawai KPK yang berdiam diri di lobi gedung.

“Hey hey hey!” teriak seorang massa aksi yang belum diketahui identitasnya itu.

Sesekali pihak keamanan mencoba menenangkan pemuda itu. Namun, tidak dilakukan penangkapan terhadap pemuda tersebut.

Ketika suasana mulai berangsur kondusif, pemuda itu kembali berjalan ke arah gedung KPK dan berteriak-teriak sambil menunjuk-nunjuk ke arah kerumunan pegawai KPK di lobi gedung.

Pegawai KPK yang menyaksikan pemuda itu meminta aparat kepolisian untuk mengamankannya.

Namun petugas kepolisian yang juga berjaga-jaga di depan gedung KPK justru meminta mereka untuk mundur lantaran sesekali massa aksi lainnya melempari batu ke arah gedung KPK.

Kemudian, pemuda itu kembali ditenangkan oleh pihak kepolisian. Pantauan di lokasi, terhitung dua hingga tiga kali pemuda itu berteriak berusaha merangsek masuk ke gedung KPK.

Hingga akhirnya, untuk kesekian kali pemuda tersebut ditenangkan polisi. Setelah aksinya berlalu pria tersebut membonceng seorang temannya yang membawa motor dan pergi meninggalkan lokasi begitu saja.

Terkait hal itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama meluruskan mengenai sikap yang diambil aparat kepolisian dalam mengawal aksi ricuh.

“Kita ada beberapa metode juga berdasarkan kekuatan personil yang ada. Situasinya ada penyeimbangan khusus,” kata Bastoni.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa aparat kepolisian akan mendalami pemuda yang disebut-sebut sebagai provokator dan massa aksi yang membuat kericuhan menjadi-jadi.

“Pelakunya kita cari. Nanti akan kita lihat baik dokumentasi atau foto, video pelakunya akan kita identifikasi kemudian bukti-bukti lainnya akan kita kumpulkan,” kata Bastoni.

Sebelum kerusuhan memuncak, massa aksi membakar karangan bunga dihalaman gedung KPK hingga aparat kepolisian sempat menembakan gas air mata kearah massa aksi.

Akibat aksi ini, sejumlah pembatas jalan dan tulisan KPK dirusak massa. [psi]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita