Analis Politik: Aksi Mahasiswa Tidak Cukup Sehari Dua Hari

Analis Politik: Aksi Mahasiswa Tidak Cukup Sehari Dua Hari

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gerakan mahasiswa dianggap sia-sia jika hanya dilakukan hanya beberapa hari saja. Seharusnya dilakukan secara terus menerus hingga tuntutan dipenuhi oleh pemerintah dan DPR.

Analis politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, proses politik di Indonesia banyak dinamika. Sehingga, tidak gampang mendadak Presiden dan DPR untuk mengubah UU yang telah disetujui

"Saya mendukung setelah tanggal 1 Oktober UU ini dikawal, cuma kita tahu proses politik ini belibet, tidak seperti yang dibayangkan. Karena itu lah demo ini enggak cukup sekali dua kali," ucap Adi di acara diskusi Polemik dengan tema 'Demo Mahasiswa Aksi dan Substansi' di di Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9).

Sehingga, Adi pun menegaskan bahwa seorang aktivis tidak hanya turun aksi satu atau dua hari saja, melainkan harus terus turun aksi hingga titik darah penghabisan.

"Jadi aktivis enggak sehari dua hari, tapi sejak kuliah sampai lulus jadi aktivis seharusnya. Jangan demonya sekali dua kali selesai dan merasa dirinya aktivis, saya 10 tahun jadi aktivis hanya 10 tuntutan saya yang dipenuhi dari 100 tuntutan," tegasnya.


"Ini yang ditangkap banyak nih, ketika ada yang ditangkap enggak ada aksi solidaritas untuk mereka, emaknya yang jemput mereka coba, mestinya mahasiswa yang paling depan itu demo besoknya, keluarkan mahasiswa kami kalau tidak kita gruduk Kapolri dan Kapolda, kan enak pak. Ini enggak ada aksi solidaritas," pungkasnya menyangkan. (Rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita