Amien Rais: Jangan Sampai Papua Lepas karena Ditangani Amatiran

Amien Rais: Jangan Sampai Papua Lepas karena Ditangani Amatiran

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, menyebut terkait persoalan Papua, Indonesia sudah ditekan dunia internasional. Tapi, saat ini malah seperti tak ada apa-apa.

"Ini Papua sesungguhnya kita sudah surrounded and supported by diplomatic international preassure tapi sepertinya enggak ada apa-apa," kata Amien di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa 3 September 2019.

Amien menyebut malah ada petinggi yang menyatakan kalau tak ada gejolak dalam persoalan Papua. Menurutnya, jangan sampai polemik Papua namun otoritas pemerintah tak bisa berbuat apapun karena asing. "Ini kan menghina," kata Amien.

Kemudian, ia meminta jangan membiarkan Papua dan Papua Barat lepas karena ditangani secara amatiran. Ia berharap hal itu tak terjadi.

"Jangan pernah kita biarkan saudara-saudaraku, Papua dan Papua Barat lepas karena ditangani secara amatiran. Saya khawatir, mudah-mudahan tak terjadi," ujar pendiri PAN tersebut.

Dia khawatir jika Papua lepas dari NKRI maka akan memunculkan efek luar biasa bagi daerah lain.

"Kalau sampai lepas kira-kira ada domino luar biasa. Nanti Aceh juga ingin, negara Pasundan juga ingin, negara Batavia dan Banten jadi satu," kata Amien.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, dalam kasus kerusuhan di Papua dan Papua Barat diduga ada peran serta pihak asing. Tito pun meminta agar warga Papua dan Papua Barat tak terprovokasi bila menerima informasi yang bernada provokatif dan menyesatkan.

"Kita sama-sama tahu dari kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional ya. Jadi, kita harus menanganinya memang di dalam negeri, maupun di luar negeri," kata Tito, Minggu, 1 September 2019

Tito menegaskan aparat kepolisian saat ini terus bekerja melakukan penanganan agar kerusuhan tidak meluas. Polri juga terus berkoordinasi dengan pihak intelijen dan Kementerian Luar Negeri. "Kita bekerja sama dengan intelijen dan Kemenlu," ujarnya. [vn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita