GELORA.CO - Aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Jawa Barat yang berlangsung ricuh, Senin (23/9), mengakibatkan korban di pihak mahasiswa. Tercatat, jumlah korban mahasiswa mencapai 92 orang, dan berpeluang terus bertambah banyak.
Data-data korban kericuhan aksi demontrasi yang melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai kampus ini terpampang di papan pengumuman Universitas Islam Bandung (Unisba).
"Betul data-data ini valid yang kami kumpulkan di lapangan. Korbannya berasal dari berbagai kampus," ucap Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Bandung (Unisba), Lutfi di kampus Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (23/9).
Lutfi menjelaskan, kondisi para korban beragam. Mulai luka ringan hingga berat. Sebagian mengalami luka di bagian kepala hingga tak sadarkan diri akibat gas air mata yang ditembakan polisi saat membubarkan massa.
"Ada yang sampai bocor 15 jahitan, luka di wajah. Ada juga yang terkena gas air mata hingga tak sadarkan diri. Kebanyakan luka berat," imbuhnya, dilansir Kantor Berita RMOLJabar.
Ditambahkan Lutfi, saat ini para korban tengah mendapatkan perawatan di RS Halmahera, RSHS, Srikandi, dan Borromeus. Jumlah mahasiswa yang terluka bisa bertambah karena pihak Presma masih terus melakukan pendataan.
"Kemungkinan bertambah, kita masih menyisir mencari para korban lain. Saat ini yang terdata 92 orang," katanya.
Selain itu, perwakilan dari kampus-kampus dan LBH juga tengah ke polsek untuk mendata mahasiswa yang diamankan polisi. "Kita masih cek ada yang ditahan atau tidak," tandasnya.
Saat ini Unisba menjadi pusat koordinasi korban aksi di Gedung DPRD Jabar. Sebagian mahasiswa yang terluka juga mendapat mendapat perawatan di aula Unisba.(rmol)