5 Penambang Tewas di Yahukimo, Tim Gabungan TNI-Polri Diturunkan

5 Penambang Tewas di Yahukimo, Tim Gabungan TNI-Polri Diturunkan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Lima penambang tewas di Yahukimo, Papua, diduga diserang warga. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tim gabungan TNI-Polri segera diturunkan ke lokasi kejadian.

"Paham yang dimaksud di Yahukimo dan Boven Digoel itu, memang ini salah satu dilematis problema kita karena saudara kita jauh di pedalaman yang nggak ada TNI-Polri di sana," kata Tito di Lanud Silas Papare, Sentani, Papua, Rabu (4/9/2019).

Tito meminta pasukan Polri dan TNI serta pemda yang dekat dengan lokasi agar meredam situasi di Yahukimo. Ia dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, juga akan berupaya mengirimkan tim gabungan untuk menyusuri lokasi.

"Kita minta teman-teman TNI Polri yang ada di sana dan pemda untuk lakukan pendekatan untuk yang mungkin persisten dengan keberadaan para pendulang yang ada di situ," ujarnya.

"Kita juga turunkan tim TNI di daerah perbatasan Yahukimo, Boven Digoel, dan Asmat. Kita dapat laporan sebagian sudah ada di Boven Digoel, kita sudah sisir apa ada konflik yang terjadi atau ada korban di sana. Pak Panglima bahkan juga kirimkan helikopter dengan gabungan pasukan TNI-Polri susuri daerah tersebut," sambung Tito.

Tito berjanji akan menangkap pelaku pembunuhan lima penambang tersebut. Ia memastikan hukum akan ditegakkan.

"Kalau ada korban akan kita evakuasi, dan saya dan Pak Panglima janji kita akan kejar pelakunya, hukum harus tegak. Nggak boleh ada korban diam-diam saja, hukum ditegakkan. Kalau ada penyelesaian adat lain lagi, siapa pun yang berbuat harus ditegakkan," tegas Tito.

Sebelumnya diberitakan, penyerangan terhadap para penambang terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua. Sebanyak 5 orang penambang dilaporkan tewas.

"Informasi awal sekitar 5 orang meninggal karena parang dan anak panah dan sisanya melarikan diri ke dalam hutan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (3/9).

Dedi menyebut, penyerangan itu diduga dilakukan warga lokal. Mereka menyerang menggunakan panah hingga tombak.

"Info sementara yang menyerang warga Yahukimo, dengan menggunakan senjata tajam, anak panah tombak dan parang kepada para penambang," ungkapnya.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita