GELORA.CO - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, dengan kedekatan tersebut bukan berarti dirinya mendukung jika Anies maju pada Pilpres 2024.
"Prosesnya nanti kami lihat 2024, masih panjang lima tahun lagi. Kalau sekarang belum ada niat," kata dia usai memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).
Pernyataan itu sekaligus klarifikasi atas polemik bahwa dirinya mendukung Anies untuk maju pada Pilpres 2024.
Paloh mengatakan, dirinya dengan Anies memang punya kedekatan. Namun, dia mengingatkan bahwa kedekatan itu tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik sepenuhnya. Dia mengingatkan NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI 2017.
"Dalam suatu perjalanan kehidupan bersama, berteman bahkan sebagai salah satu pembaca manifesto politik organisasi sosial kemasyarakatan yang saya dirikan ada Anies Baswedan bersama tokoh-tokogh bangsa lainnya, ada juga Ahok, dua-duanya ini adalah adik saya," kata Paloh.
Paloh melanjutkan, Pilgub DKI 2017 kemarin, Ahok sudah kalah, sedangkan Anies memang. Karena itu, sebagai kakak Paloh ingin mengundang Anies berdialog karena sudah lama tidak bertemu.
"Anies datang kepengin jumpa dengan kakaknya," tambah Paloh.
Paloh menanggapi santai ketika pertemuannya dengan Anies melahirkan buah bibir. Menurut Paloh, bangsa Indonesia perlu memiliki semacam sense of humor.
"Punya kemampuan untuk berdiplomasi secara baik, ada keramahtamahan ada perbedaan yang bisa kami cari celahnya. Ini masyarakat kita sudah masuk pada demokrasi bebas tapi kadang-kadang cara berpikirnya masih kontekstual, super ortodoks konservatif," papar Paloh. [tsc]