GELORA.CO - Gelombang aksi ribuan massa Manokwari terus meluas. Melakukan aksi melakukan aksi blokade jalan dan pengrusakan sejumlah pertokoan milik para pendatang. Bahkan beberapa kelompok massa melakukan penjarahan di beberapa pusat perbelanjaan.
Seorang warga Manokwari, Mercys Charles saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL menyatakan, seluruh masyarakat Manokwari marah dengan pernyataan rasisme yang dilakukan oknum warga Surabaya.
Warga Manokwari mengetahui pernyataan rasisme itu dari video penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya yang viral di masyarakat. Akibatnya, gelombang massa terjadi sejak Senin (19/8) pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Penyebabnya penangkapan mahasiswa di Surabaya dan Malang, yang paling tersinggung pernyataan rasis, Orang Papua disebut binatang. Videonya viral di masyarakat akhirnya massa bergerak, " tandas Mercys, Senin (19/8).
Mercys menceritakan, saat ini kondisi keaman Manokwari belum kondusif. Warga pendatang tidak ada yang berani keluar rumah. Selain itu akses ke bandara diblokade oleh massa, pembakaran pertokoan milik warga pendatang terjadi di sepanjang jalan kota.
Upaya negosiasi aparat TNI dan Polri pun sedang dilakukan. Gelombang massa melakukan longmarch menuju kantor Gubernur Papua. Mereka menyampaikan protes terhadap pernyataan rasisme yang dilontarkan oknum warga Surabaya. Sejumlah tokoh masyarakat Papua saat ini juga sedang melakukan upaya mengendalikan masyarakat.(rmol)