GELORA.CO - Tanpa invasi militer, negara China bisa menguasai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pinjaman uang maupun membanjirnya tenaga kerja asal negeri Tirai Bambu.
Demikian dikatakan Mayjen (Purn) Endang Hairuddin dalam artikel berjudul “Poros Jakarta-Peking: Sejarah itu berulang kembali setelah 50 tahun”.
Kata Endang Hairuddin, China menguasai NKRI melalui sejumlah proyek investasi dan perdagangan yang melibatkan tenaga kerja China serta kebijakan bebas visa bagi warga negara China masuk Indonesia.
“Tentunya utang akan semakin besar, barang membanjiri pasar dan orang China bebas hilir-mudik keluar masuk Indonesia,” ungkapnya.
Endang Hairuddin mengatakan, strategi menguasai NKRI, China akan memberikan pinjaman uang seberapa besarpun yang dikehendaki Indonesia guna pembangunan infrastruktur maupun membiayai investasi lainnya termasuk untuk menyedot sumber daya alam dari perut bumi pertiwi, dan invesatsi dilakukan dalam bentuk ‘Turnkey Project Management’ dimana dana, manajemen, material dan tenaga kerja semuanya dari China.
“Di samping itu Indonesia telah dibanjiri produk China karena begitu mudahnya proses impor, yang tidak hanya dilakukan oleh perusahaan bermodal besar tetapi juga dapat dilakukan dengan modal kecil seperti yang gencar disosialisasikan oleh Komunitas importir,” ungkap Endang Hairuddin.
Ia meminta Indonesua belajar dari negara lain dalam mengelola hubungan dengan China agar tidak terjebak dalam “debt-trap diplomacy” atau “politik infrastruktur” sebagai akibat dari kombinasi hutang, investasi dan perdagangan.
“Sehingga Indonesia tidak harus menyerahkan pelabuhannya karena gagal bayar atau menyerahkan semua kegiatan proyek kepada China karena terlilit utang serta harus memberlakukan mata uang Yuan,” pungkasnya. [sn]