GELORA.CO - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Rizal Ramli mempertanyakan keberanian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak menangkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kementerian Perdagangan kata Rizal juga melibatkan Menteri Perdagangan yakni Enggartiasto Lukita. Rizal pun mengaku telah memberikan bukti-bukti keterlibatan korupsi terkait impor ke Lembaga Antirasuah pada Desember 2018 lalu.
"Delapan bulan lalu saya ajukan kasus permainan ugal-ugalan ini ke KPK, bukti-buktinya dalam kasus bawang, dalam kasus gula, pasal-pasalnya semuanya," ucap Rizal Ramli kepada wartawan saat diskusi Ngobrol Perkembangan Indonesia di Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Senin (12/8).
Namun, hingga saat ini KPK baru memproses terkait impor bawang. Padahal kata Rizal, masih ada hal lain yang lebih besar kasus korupsinya.
"(Tapi) Sampai titik ini KPK baru nangkep yang soal bawang doang, ini mah masih kecil nih. Ada lagi yang lebih besar, gula lebih gede. Saya bingung kok malah bawang putih yang digedein gitu. Karena gula nih lebih gede lagi, belum garam," tegas Rizal.
Menurut Rizal, Enggar terlibat korupsi dengan cara menambahkan jumlah besaran impor yang membuat para petani dan petambak menjerit.
"Dia melebihkan impor yang seharusnya berapa dia tambahin dua juta ton untuk gula. Garam dia tambahin 1,5 juta ton. Sehingga petani petambak itu nangis, ini pemerintah kejam banget," jelasnya.
Dengan demikian, Rizal mengaku heran dengan keberanian KPK yang hingga saat ini belum menangkap Enggartiasto. Padahal, Enggartiasto telah mangkir sebanyak tiga kali dari pangggilan KPK.
"Nah sebetulnya KPK tiga bulan yang lalu sudah gerebek kantor Enggar, ketemu bukti-bukti memo-memo tentang gula. Nah saya memang bertanya-tanya, kok KPK bisa-bisanya orang ketika tiga kali dipanggil gak datang kok diam saja?, kok nyalinya cuma segitu. Kok sama yang lain berani gitu loh, ada apa?," tandasnya. [rm]