GELORA.CO - Kuliah umum Surya Paloh di Universitas Indonesia menuai polemik di tengah masyarakat. Ketua Umum Partai Nasdem tersebut secara terang-terangan menyebut Indonesia menganut sistem kapitalis liberalis.
Atas pernyataan tersebut, Surya Paloh dengan Presiden RI Joko Widodo serta Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dinilai berada di ambang keretakan. SP dinilai tengah menyerang Jokowi dan PDI P dengan mengungkapkan Indonesia telah meninggalkan ideologi Pancasila.
Menyikapi hal tersebut Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, pernyataan SP merupakan hal biasa. SP menyimpan sesuatu yang tak bisa diungkapkan ke publik melalui letupan emosi saat menyampaikan pendapatnya.
Namanya diskusi bernegara ini setiap ada letupn seperti itu ya kita respons ya gapapa, gak ada masalah,” ungkap Yandri kepada Kantor Berita Politik RMOL, di komplek MPR/DPR RI, Senayan, Jumat (16/8).
Sikap Surya Paloh tersebut dinilai sebagai kritik yang membangun. Dengan demikian, pemerintah melalui presiden mampu mempertimbangkan pernyataan SP sebagai suatu sikap tegas menuju perubahan.
Kalau itu bagian kritik membangun ya alhamdulillah makanya sebagai anak bangsa apalagi punya posisi penting seperti Pak SP dan ketum lain ya gapapa menyampaikan hal-hal yang benar walaupun itu pahit,” tandasnya. (Rmol)