GELORA.CO - Presiden Jokowi berkomitmen kuat untuk merealisasikan industri mobil listrik nasional.
Hal tersebut disampaikan sendiri oleh Jokowi usai meresmikan gedung baru Sekretariat ASEAN di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/8).
"Akan mendorong agar industri otomotif merancang, persiapkan industri mobil listrik di Indonesia," ujar Jokowi yang didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi.
Jokowi menegakan bahwa kunci pembangunan industri mobil listrik adalah produksi baterai di dalam negeri.
"Kuncinya ada di baterainya dan bahan untuk membuat baterai itu ada di negara kita. Strategi bisnis negara ini bisa mendahului membangun industri mobil listrik murah kompetitif," sambungnya.
Jokowi mengakui harga mobil listrik jauh lebih mahal dibandingkan mobil berbahan bakar minyak. Karena itu baterai mobil listrik produksi dalam negeri harus segera terealisasi.
"Pasti lama, tapi lihat pasar lihat pembeli, mobil listrik sekarang lebih mahal dari mobil biasa. Kita harapkan nanti dengan ketemu bahan baterai di Indonesia bisa jadi lebih murah. Dan nantinya mobil listrik bisa berseliweran di jalan-jalan Indonesia," lanjutnya.
Jokowi juga meminta DKI Jakarta dan kota-kota lainnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendorong pembangunan industri mobil listrik lewat mekanisme insentif.
"DKI yang APBD-nya gede berikan insentif ke mobil listrik. Mungkin nanti parkirnya digratiskan, atau balik namanya gratis. Ada banyak insentif untuk kota APBD besar atau negara yang kasih subsidi. Bisa dorong bus-busnya atau taksi-taksinya," ucap Jokowi. (Rmol)