GELORA.CO - Pro kontra terkait sosok Enzo Zenz Allie yang dinyatakan lolos masuk ke Akademi Militer TNI menjadi perhatian publik belakangan ini. Enzo yang sudah dinyatakan lolos Akmil dituding terpapar aliran radikalisme. Meskipun, sejauh ini hal tersebut belum terbukti kebenarannya.
Karena itu, Wakil Ketua Komite I DPD RI Fahira Idris yang membidangi urusan politik, hukum, dan HAM meminta semua pihak menghargai dan menghormati
putusan TNI yang meloloskan Enzo.
Jangan karena sebuah asumsi terkait kecintaan Enzo terhadap agamanya, bisa bebas menuding Enzo terlibat organisasi radikal. Termasuk menuding TNI kecolongan telah meloloskan pemuda yang menguasai empat bahasa asing 11ini.
“Kita semua tahu lolos Akmil tidak mudah. Prosesnya baik fisik, mental, maupun ideologi juga sangat berat. Selain sangat selektif, TNI juga sangat profesional. Jadi mari kita hargai keputusan TNI yang telah meloloskan Enzo," ucap Fahira melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/8).
"Tudingan beberapa pihak bahwa Enzo berpaham radikal, baru sebatas asumsi. Jadi sangat prematur. Apalagi tudingan yang menyebut TNI kecolongan, itu berlebihan. TNI lebih paham bibit dan bobot calon tarunanya,” imbuh Fahira.
Fahira pun meminta semua pihak agar objektif dalam melihat dan menilai berbagai tuduhan yang diarahkan kepada Enzo. Jangan sampai kecintaan seorang anak muda terhadap agamanya malah diartikan tidak cinta NKRI atau tidak nasionalis, bahkan dituding berpaham radikal.
“Setelah seorang anak muda yang memang bercita-cita menjadi penjaga negara dan Pancasila melewati proses seleksi yang berat, kemudian dengan mudahnya beberapa pihak menuduhnya radikal dan harus dicopot dari Akmil. Kita harus objektif. Ini menyangkut cita-cita dan masa depan seorang anak. Jangan direnggut begitu saja,” tukas Fahira.
Fahira berharap semua pihak mempercayakan persoalan ini kepada TNI dan berhenti mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sifatnya menuding, baik kepada Enzo maupun kepada TNI. Lolosnya Enzo dalam seleksi akademi militer harusnya menjadi parameter utama bahwa kecintaan Enzo akan NKRI tidak perlu diragukan lagi.
“Bagi saya cita-cita Enzo menjadi prajurit TNI dan berhasil melewati seleksi adalah implementasi nyata kecintaannya terhadap negeri ini. Saya berharap langkah Enzo untuk menjadi prajurit tangguh penjaga NKRI bisa menjadi kenyataan,” pungkas Fahira.
Sebelumnya, Enzo Zenz Allie yang lolos calon taruna Akademi TNI ramai jadi perbincangan di masyarakat. Setelah kelulusannya jadi sorotan, kini pria keturunan Prancis itu dihantam isu tak nasionalis, usai beredar foto Enzo yang membawa bendera tauhid.
Sehingga oleh beberapa pihak Enzo dianggap keterkaitan dengan HTI. Padahal bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid merupakan panji Rasulullah SAW. (Rmol)