Singgung Perolehan Suara di Tengah Situasi Panas Papua, Jokowi Sebaiknya Suruh Wiranto Diam

Singgung Perolehan Suara di Tengah Situasi Panas Papua, Jokowi Sebaiknya Suruh Wiranto Diam

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen menyarankan kepada Presiden Joko Widodo agar meminta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto diam. Pernyataan Ferdinand tersebut menanggapi pernyataan Wiranto yang menyinggung soal perolehan suara Joko Widodo-Makruf Amin pada Pilpres 2019 kemarin, di tengah situasi Papua yang sedang memanas saat ini.

Dalam keterangannya, Wiranto mengatakan bahwa Jokowi-Makruf maraup suara 90 persen di Papua. Hal itu berarti masyarakat Papua mendukung pemerintahan Jokowi-Makruf. Sebab itu, ia meminta warga Papua lagi melakukan aksi demonstrasi apalagi menuntut referendum Papua.

"Jadi kalau kita jujur, sebenarnya tidak perlu demonstrasi yang kemudian menuntut macam-macam. Menuntut kesamaan menuntut persamaan hak, bahkan menuntut referendum," kata Wiranto di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (29/8/2019).

Menurut Ferdinand, pernyataan Wiranto tersebut asal bunyi, alias asbun.

"Ini pernyataan ASBUN. Bkn begini cara perlakukan Papua. Pernyataan sprt ini hanya akan mempeovokasi kemarahan Papua. Pak @jokowi sebaiknya suruh diam menteri bapak ini. @wiranto1947," kata Ferdinand melalui akun twitter @FerdinandHaean2, Kamis (29/8/2019).

Lebih lanjut, Ferdinand mengatakan, sekarang bukan saatnya untuk saling menyalahkan. Apalagi sampai menekan masyarakat Papua karena mengibarkan bendera Bintang Kejora dan menuntut referendum Papua. Menurut dia, tekanan tersebut justru akan semakin memicu kemarahan masyarakat Papua. 

"Menekan atau menyalahkan Papua ttg pengubaran Bintang Kejora dlm aksu2nya bkn justru meredam masalah tp akan semakin memicu kemarahan masyarakat Papua. Kadang2 kita perlu membiarkan wajah kita ditampar saudara spy amarah refa dan saling berbaikan," ujar Ferdinand.

Seperti diketahui, hari ini, Kamis (29/8/2019), Papua kembali bergejolak. Ribuan massa turun ke jalan, merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk  Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berlokasi di Kotaraja, Distrik Abepura, Papua, dibakar massa. 

Kemarin, Rabu (28/8/2019), mahasiswa asal Papua menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara dan di depan Markas Besar Angkata darat di Jakarta. Mereka mengibarkan bendera Bintang Kejora yang merupakan simbol dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan menyuarakan referendum Papua.  []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita