GELORA.CO - Eko (49), seorang pawang kuda lumping tewas saat menampilkan atraksi di Kelurahan Talang Jawa, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Minggu (18/8/2019).
Eko tewas setelah sempat membenturkan kepalanya sendiri ke sebuah genting serta besi hingga darah segar mengucur dari kepalanya.
Dikutip TribunWow.com dari TribunSumsel.com, Selasa (20/8/2019), awalnya penampilan kelompok kuda lumping Eko disambut meriah oleh penonton.
Momen yang paling ditunggu-tunggu adalah ketika para pemain menampilkan aksi berbahaya.
Pukul 13.00 WIB, atraksi mendebarkan ditampilkan oleh Eko serta dua pawang lainnya.
Eko memulai atraksi berbahaya itu dengan memecahkan genting ke kepalanya sendiri.
Entah mengapa, seketika darah segar langsung mengucur dari kepala Eko.
Padahal, dua pawang lain yang melakukan aksi serupa tidak berdarah sedikit pun.
Walaupun kepalanya berdarah, namun Eko tak peduli dan tetap melanjutkan aksinya.
Eko berlari menuju ke arah pinggir lapangan tempatnya beraksi dan melompati pagar besi pembatas.
Eko kemudian membenturkan kepalanya lagi ke besi hingga membuat para penonton histeris.
Tak lama setelah berjalan sekitar 20 meter Eko pun terjatuh.
Spontan dua pawang kuda lumping yang lain langsung berlari ke arah Eko untuk memberikan pertolongan.
Eko langsung digotong ke ruang ganti yang bersebelahan dengan panggung, namun nyawanya sudah tak tertolong.
Eko yang sudah menekuni kesenian kuda lumping selama puluhan tahun pun dinyatakan meninggal dunia di ruang ganti.
Lantaran satu pawang tewas, pertunjukan itu akhirnya dihentikan dan Eko segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis.
Diberitakan Kompas.com, Senin (19/8/2019), tim medis menyatakan Eko sudah meninggal dunia.
"Sempat ditolong teman-temannya dan dibawa ke ruang ganti. Setelah itu dibawa ke rumah sakit, namun meninggal," kata Kapolres OKU AKBP Ni Ketut Widayana.
Jenazah Eko kemudian dibawa ke rumahnya di Kelurahan Air Gading, Kecamatan Baturaja Barat.
Polisi langsung melakukan pemeriksaan kepada para saksi.
Ni Ketut pun mengimbau agar ke depannya atraksi tersebut bisa dilakukan dengan mengutamakan keselamatan.
"Kami imbau jangan ada lagi adegan berbahaya seperti ini. Boleh atraksi, tapi pentingkan keselamatan," ujar Ni Ketut.[tn]